Wakapolda NTT tegaskan akan tindak pelaku pelanggaran penerimaan Tamtama Polri

Wakapolda NTT tegaskan akan tindak pelaku pelanggaran penerimaan Tamtama Polri

ntt.tribratanews.com,- Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs Heri Sulistianto memberikan peringatan tegas kepada panitia dan pengawas seleksi penerimaan Tamtama Polri gelombang I TA 2023 Panda Polda NTT.

"Tidak ada toleransi jika melakukan pelanggaran terhadap komitmen dan janji. Mereka yang melanggar akan diproses dan mendapatkan sanksi. Apa yang diucapkan sebagai janji harus menjadi komitmen yang dilaksanakan," ujar Wakapolda NTT saat penandatangan pakta integritas di aula Rupatama lantai III Polda NTT, Kamis (22/9/2022).

Wakapolda mengingatkan bahwa janji yang diucapkan jangan hanya jadi slogan tetapi merupakan sumpah dan komitmen dan janji pada Tuhan Yang Maha Esa.
Wakapolda pun meminta orang tua dan wali peserta untuk mempersiapkan putranya berkompetisi.

"JIka masih ada orang tua yang menitipkan anaknya kepada panitia atau pihak lain maka ini menandakan anaknya belum siap berkompetisi. Jika anak siap maka pasti bisa berkompetisi. Jangan ada pihak yang menitipkan anaknya kepada panitia atau pengawas," tegas jenderal bintang satu ini.

Wakapolda kembali mengingatkan bahwa peserta yang menitipkan kelulusannya belum siap berkompetisi.

"Jika seleksi sudah diawali dengan KKN maka akan menjadi polisi yang tidak ada integritas. Jangan jadi anggota POlri yang sifatnya formalitas," tegas mantan Kapolres Sumba Barat ini.

Diingatkan bahwa masuk menjadi anggota Polri maka negara sudah  memberi perhatian penuh sehingga anggota harus melaksanakan tugas dengan baik.

"Lakukan tugas-tugas dengan baik dan hindari KKN. Lakukan kompetisi dengan sehat," tambah Wakapolda NTT.

Mantan Kapolresta Kupang Kota ini pun berharap agar panitia dan pengawas tidak bermain-main dalam proses seleksi namun harus komitmen melakukan semua tugas dengan baik.

Kepada peserta diminta melakukan persiapan dengan baik dan berkompetisi secara sehat disertai persiapan maksimal.
Proses seleksi pun dilakukan dengan prinsip clear and clean. Juga secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien serta bebas dari KKN.

Diharapkan proses seleksi mendapatkan calon peserta Tamtama yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar kepolisian.

Wakapolda pun berpesan agar proses seleksi tetap berpedoman pada protokol kesehatan guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Kepada panitia diminta menerapkan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis dalam setiap tahapan.