Pimpin Apel Perdana, Kapolda NTT : Kita Harus Hidup Seperti Ikan dan Air
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum mengajak seluruh anggota Polda NTT untuk bersama berkomitmen mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Hal ini disampaikannya saat mengambil apel perdana sebagai Kapolda NTT di Lapangan Apel utama Mapolda NTT, Senin (24/10/2022).
"Pada saat ini, Polri sedang menghadapi situasi yang sulit, tetapi itu bisa kita atasi kalau kita mempunyai komitmen, kemauan dan kita mau mengikuti perintah-perintah dari pimpinan baik itu, dari bapak Presiden, dari bapak Kapolri dan juga mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat", ajak Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum.
Dikatakannya, Polri adalah pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat, tetapi terkadang sering lupa kalau tidak diingatkan. Bahwa dengan kewenangan, kekuasaan yang ada pada Polri, anggota biasanya lupa diri. Karena itu, diharapkan untuk saling mengingatkan, saling menginformasikan.
"Ini sangat penting bagi kita semua. Kita harus membuka diri untuk bisa menerima saran dan masukan dari masyarakat, dari pihak lain, karena kita harus hidup seperti ikan dan air", kata Kapolda NTT.
"Ikan tidak bisa hidup tanpa air begitupun juga Polisi tidak bisa hidup tanpa adanya masyarakat", tambahnya.
Ia harapkan sebagai anggota Polri harus membuka diri untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat dari semua lapisan, semua golongan agar mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat saat ini.
Dengan demikian dikatakannya, setelah mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat, maka Polri akan bisa menata, mengorganisir semua sumber daya yang ada untuk mengakomodir apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Lanjutnya, beberapa penekanan pimpinan baik Presiden maupun Kapolri tentang bagaimana Polri harus melaksanakan tugas dengan baik. Bahwa masih banyak keluhan-keluhan dari masyarakat, baik itu tentang pungli, kesewenang-wenangan, arogan, mencari-cari kesalahan, mempersulit dan menghambat infestasi pembangunan. Terkait hal ini, diharapkan untuk menjadikannya sebagai koreksi dan merubah pola pikir, pola tindak dan termasuk pola hidup mewah untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
"Ini semua harus kita jadikan koreksi, harus dapat merubah pola pikir dan pola tindak kita. Mindset kita dan culture set kita. Tanpa itu kita tidak akan berubah, termasuk di dalamnya pola hidup mewah, memamerkan harta kekayaan terutama mereka yang suka bermain medsos (media sosial)", harap mantan Kadivhubinter Polri ini.
"Saya minta, agar semua Introspeksi diri bahwa situasi yang kita hadapi ini sangat sulit tetapi bukan tidak bisa kita kendalikan, bukan tidak bisa kembalikan kepercayaan masyarakat, bisa asal kita sama-sama mau mengoreksi diri dan sama-sama mau memperbaiki diri", tambahnya.
Ditegaskan kepada anggota untuk selalu berusaha untuk bertindak hati-hati, bertindak dengan penuh kesadaran dalam bertindak.
Ia pun mengimbau kepada seluruh anggota Polda NTT untuk kembali menghayati jati dirinya sebagai seorang pelayan masyarakat.
"Kalau kita sebagai pelayanan, tentu kita mempunyai tuan atau majikan. Tuan dan majikan kita adalah masyarakat, kita melayani mereka bukan sebaliknya. Melayani dalam arti kata melayani sesuai tugas pokok kita", imbau Jenderal bintang dua ini.
"Ini harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran bahwa kita adalah pelayan masyarakat, karena itu berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ini yang akan menjadi icon saya selama saya memimpin sebagai Kapolda NTT ", tandas Kapolda NTT.
Hadir dalam apel ini, Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs. Heri Sulistianto, Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.TmK., S.H., M.M dan para pejabat utama Polda NTT serta diikuti oleh seluruh anggota dan ASN Polda NTT.