Manfaatkan Lahan Tidur Setengah Hektare, Polisi di perbatasan RI-RDTL Ini Kembangkan Tanaman Tomat
ntt.tribratanews.com,-Bripka Nasrul Ikhwan Ninong, Kanit Samapta Polsek Lasiolat, Polres Belu, merupakan anggota Polisi Polda NTT angkatan 27 gelombang II tahun 2005 yang memberikan inspirasi bagi warga masyarakat khususnya Petani ladang di perbatasan RI-RDTL.
Diluar tanggung jawab sebagai anggota Polri, Bripka Nasrul memanfaatkan peluang pertanian di wilayah Desa Maneikun, Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.
Bersama warga petani di desa Maneikun, pria kelahiran Bajawa ini bekerjasama memanfaatkan lahan tidur yang diolah menjadi kebun tomat.
Di atas lahan seluas kurang lebih setengah hektare milik Matias Moruk warga Desa Maneikun, dikembangkan sekitar 700 tanaman tomat Lahurus khas daerah Lasiolat.
Tomat Lasiolat merupakan satu-satunya jenis tomat yang memiliki buah besar dan langka karena tomat itu hanya bisa tumbuh di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Lasioat, Kabupaten Belu dan tidak ada di daerah lain.
Bripka Nasrul mengaku dirinya termotivasi dengan potensi di wilayah Lasiolat karena banyak lahan kosong atau lahan tidur serta air berlimpah yang cocok untuk bertani ladang atau kebun.
"Sangat motivasi buat saya untuk menunjukan kepada masyarakat petani Kecamatan Lasiolat. Apalagi potensi disini banyak lahan kosong sehingga bagaimana caranya kita memanfaatkan lahan yang ada itu untuk bercocok tanam," ujar bapak dari dua orang anak saat dikonfirmasi.
Sebagai seorang anggota Polri, ia menunjukkan bisa bekerja sebagai petani kepada masyarakat sehingga warga tidak hanya berorientasi menjadi seorang pegawai. Dengan bertani, masyarakat bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi ekonomi keluarga.
Pria berusia 37 tahun ini mengaku bahwa kegiatan tersebut baru dilakukannya Awal bulan April tahun ini dan yakin akan terus dikerjakannya bersama warga setempat.
"Seperti saat ini saya bersama bapak Matias memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam tomat Lahurus," terang Nasrul.
Matias Moruk berterima kasih kepada Bripka Nasrul atas motivasinya kepada dirinya untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada dan bersama-sama mengembangkan tanaman tomat Lahurus.
"Saya setuju dan terima tawaran beliau kerjasama buka lahan kosong. Kami kendala tidak ada bibit, tapi dengan susah payah Pak Polisi (Bripka Nasrul) dapat bibitnya. Lalu kami pembibitan dan hasilnya seperti hari ini ada sekitar 700 pohon yang ditanam awal," sebut Moruk.
Sejak awal pembersihan dan bajak lahan, Bripka Nasrul usai berdinas kadang dengan pakaian dinas atau preman dengan perlengkapan tani langsung mendatangi ladang untuk bekerja membersihkan lahan guna persiapan menanam.
"Target panennya bulan delapan (Agustus). Untuk pemasaran kita biasanya jual ke pasar, ke warga jalan pasar dan ke dalam Kota Atambua bahkan ke Malaka dan Kefamenanu dengan harga per ember berkisar Rp. 100.000 sampai Rp. 125.000," kata Moruk.
Di lokasi perkebunan, selain tanaman tomat Lahurus, di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare itu terdapat pula berbagai tanaman komoditi lain seperti lombok dan jenis sayur mayur.
Bripka Nasrul juga selalu memanfaatkan kebersamaannya saat bersama warga mengolah lahan untuk menyampaikan pesan Kamtibmas guna menekan angka kriminalitas. Bripka Nasrul juga memiliki mimpi agar warga disibukkan dengan berbagai aktivitas positif sehingga mengurangi tindak pidana.
Disisi lain, dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan aneka tanaman maka pendapatan masyarakat pun meningkat dan tingkat kesejahteraan masyarakat pun mengalami peningkatan.
"Selain mengajarkan warga memanfaatkan lahan tidur dengan tanaman produktif, kesempatan berada ditengah warga saya manfaatkan untuk menyampaikan pesan Kamtibmas agar warga tidak melakukan tindakan kriminal," ujar Bripka Nasrul.
Bripka Nasrul juga berharap keuntungan dari hasil mengolah lahan tidur ini bisa membantu maayarakat kurang mampu dan yang membutuhkan.