Subdit 5 Siber Ditreskrimsus Polda NTT Berhasil Ungkap Kasus Prostitusi Online yang Gunakan Aplikasi MiChat

Subdit 5 Siber Ditreskrimsus Polda NTT Berhasil Ungkap Kasus Prostitusi Online yang Gunakan Aplikasi MiChat

ntt.tribratanews.com, - Subdit 5 Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda NTT berhasil melakukan pengungkapan dugaan tindak pidana Asusila/Prostitusi Online dengan menggunakan aplikasi MiChat, Rabu (1/9/2021).

Kasus tersebut diungkap berdasarkan Laporan Informasi yang diperoleh, kemudian diterbitkan Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Penyelidikan, maka personil Subdit 5 Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda NTT.

"Berdasarkan hasil pengumpulan informasi dan laporan dari masyarakat, Personel Direktorat Reskrimsus Polda NTT mengamankan dua orang perempuan terduga pelaku Prostitusi Online yang berinisial AP alias Angel alias Nona (20) diamankan di kos-kosan Oebobo Kota Kupang, dan CB (21) di amankan di salah satu hotel Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang pada pukul 14.00 Wita"ujar Wadirkrimsus Polda NTT Kompol Yan Kristian Ratu, S.H.

Dari tangan pelaku AP diamankan barang bukti berupa sebuah Hp Iphone, Sim Card dan dari pelaku CB diamankan sebuah pnsel hipo Y20, Sim Card, uang tunai sebanyak Rp. 585.000, dua buah alat kontrasepsi merk sutra (satu sudah terpakai).

Dijelaskan bahwa kedua gersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat 1 jo pasal 27 ayat 1 UU No 11 tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan UU No 19 Tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

"Menyikapi kasus ini, Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Layif, S.H., M.Hum menyampaikan pesan kepada para orang tua agar memberi waktu yang cukup kepada anak-anaknya sehingga dapat diawasi aktifitasnya dan dapat terkonteol dengan baik. Kepada masyarakat NTT pada umumnya, mari kita awasi bersama praktek prostitusi online karena selain merusak moral generasi bangsa juga ditengah pandemi covid 19 ini tentu prostitusi online akan menjadi media penyebar Covid 19"tandasnya.