Kunjungi Ditpolairud Polda NTT, Kapolda NTT Berharap Ada Terobosan dan Inovasi Terhadap Pelayanan Masyarakat
Tribratanewsntt.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., melakukan kunjungan kerja ke Mako Ditpolairud Polda NTT, Selasa (31/8/2021) pagi. Ikut mendampingi Kapolda NTT dalam kunjungan ini Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.T., M.K., S.H., M.M., dan Karolog Polda NTT Kombes Pol. Yayat J. Atkawijaya.
Tiba di Mako Ditpolairud Polda NTT, Kapolda NTT disambut oleh Dirpolairud Polda NTT Kombes Pol. Nyoman Budiarja, S.I.K., bersama para pejabat utama Ditpolairud Polda NTT. Selanjutnya dipersilahkan masuk ke Mako untuk melakukan tatap muka bersama Personil di Aula Ditpolairud Polda NTT dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Kegiatan pertemuan tersebut diawali dengan paparan singkat oleh Dirpolairud Polda NTT tentang kegiatan Opsnal dan konsep pengamanan Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo.
Selanjutnya dalam arahan Kapolda NTT menyampaikan bahwa pertemuan ini dalam rangka mendengarkan kesiapan dari Polairud Polda NTT sekaligus mengevaluasi kegiatan yang ada.
"Ini merupakan kewajiban saya selaku Kapolda NTT untuk melihat dan sekaligus mengevaluasi kegiatan Polairud yang ada. Pertama tentu saja ingin melihat bagaimana kinerja dari Ditpolairud Polda NTT ini. Yang kedua, saya sering menyampaikan bahwa NTT ini sangat strategis di bidang maritim. Dan yang ketiga saya ingin Ditpolairud Polda NTT ini jadi satuan petarung, jangan satuan yang cuman begitu-begitu saja. Padahal kalau saya lihat sumber daya yang ada, sebenarnya kita ini sudah cukup mumpuni tinggal bagaimana manajemennya", ujar Kapolda NTT.
Kapolda juga memaparkan strategi operasi dalam penanganan Destructive Fishing, bentuk Destructive Fishing, dasar hukum gakkum Destructive Fishing dan strategi dalam penanganan Destructive Fishing serta penanganan peran Ditpolairud guna memelihara kamtibmas dan penegakan hukum dalam rangka menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia, Persepktif Polri dan landasan hukum Polri di perairan.
Selain itu, Kapolda juga menunjukkan buku Vedemikum Polairud yang perlu dipedomani oleh jajaran Ditpolairud Polda NTT hingga ke Polres-polres Jajaran dalam halnya untuk mengetahui sejarah Polairud, organisasi korps Kepolisian Perairan dan udara, pembinaan Operasional, cara mengelola aset Alut, penegakan hukum di perairan dan Polairud Masa Depan.
"Vedemikum ini hadir untuk dipedomani oleh semua yang bertugas di Polairud walaupun dia bukan background orang Polairud, tapi dengan adanya ini akan bisa cepat memahami porsi, peran dan tanggung jawab sebagai seorang Polairud. Bagaimana penanganan kasus, bagaimana melakukan penangkapan kapal, bagaimana kalau ada insiden nasional, insiden lainnya. Jadi ini sebagai buku pedoman yang harus dipelajari ", tegasnya.
Dikatakannya, bahwa ini merupakan motivasi dan ingin mendorong. Karena NTT ini adalah wilayah kepulauan. Maritim. Jadi Polairnya harus harus dipertimbangkan dan harus diperhitungkan. Dan bisa mengambil tantangan karena disini sebagai wilayah super destinasi wisata premium khusus labuan bajo. "Belajar dan Masukkan sesuai karakteristik yang disini mungkin yang tidak dimiliki oleh Polda lain. Itu caranya supaya kita semakin maju, semakin adaptif dengan situasi dan kondisi di lapangan", ungkapnya.
Polda lain kalau dari segi kemampuan sumber daya ada tapi kita punya keunikan tersendiri. Kita buat vaksinasi Terapung yang menjadi sesuatu yang menarik.
Kapolda juga meminta agar dibuat respon terhadap gangguan kamtibmas di lapangan. Buat sendiri sesuai SOP-nya, bagaimana bentuknya, waktunya berapa lama. Ada sistem pelaporannya call center.
"Di mako harus ada monitoring sistem dan dibuat ruangan nanti dilengkapi alat disana, bisa memonitor kapal kita, bisa berkomunikasi dengan kapal kita. Karena ini satuan operasional yang perluas dan yang kuat. Jadi harus ada ruang monitoring center-nya", katanya.
Kemudian buatkanlah SOP-SOP yang bisa digunakan oleh anggota kita, khususnya di Labuan Bajo dan tempat-tempat wisata lainnya. Quick response pencegahan kejahatan di tempat wisata super premium misalnya. Jadi lebih umum bisa dipakai di Sumba maupun di Labuan Bajo.
Kapolda juga tekankan agar personil Ditpolairud merawat kapal-kapal yang ada. Dijaga dengan baik, diikuti jadwal perawatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ada beberapa kejadian kita lihat sendiri kapal polair terbakar dan segala macam lainnya, ini terjadi karena human error bisa karena perawatan yang tidak baik bisa dan sebagainya.
Kapolda juga berharap agar lakukan inovasi-inovasi sesuai dengan karakteristik nilai disini. Seperti contohnya vaksinasi Terapung sebagai icon Polda NTT. Walaupun Polda-polda lain mengikuti tidak menjadi masalah. Maka dari itu, Kapolda meminta untuk dilakukan modifikasi kapal untuk dijadikan perpustakaan kaliling. Sambil patroli bawa buku-buku Binmas perairan untuk anak-anak pelajar di pesisir dengan tetap berpegang teguh pada protokol kesehatan. "Saya berharap ada terobosan dan inovasi terhadap pelayanan masyarakat", harapnya.
"Sebenarnya saya ingin memberikan motivasi dan support kepada potensi yang sangat besar tinggal bagaimana kelola dengan baik, sumber daya yang ada. Saya ingin ada terlihat perubahan disini. Polairud harus solidaritas dan membanggakan. Saya ucapkan terima kasih Pak Dir dengan sentuhan-sentuhan yang ada. Bahan-bahan itu saya berikan sebagai referensi untuk dipelajari", tandasnya.