Kapolda NTT Minta Jajaran Terus Lakukan Imbauan dan Edukasi Prokes Kepada Masyarakat Secara Humanis
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., didampingi Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. Ama Kliment Dwikorjanto, M.Si., memimpin Anev Rutin yang di gelar di ruang Vicon Lantai II Mapolda NTT, Senin (20/9/2021).
Hadir juga dalam rapat ini Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.T., M.K., S.H., M.M., dan para pejabat utama Polda NTT dengan tetap mengikuti Protokol kesehatan secara ketat.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda NTT mengungkapkan ucapan terima kasih, apresiasi dan penghargaan Kepada Para Pejabat Utama dan Jajaran atas pelaksanaan kegiatan rutin yang berjalan dengan baik, aman dan sesuai dengan program kerja.
"Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dengan terus melakukan pengawasan dan pengendalian guna mencapai target yang telah ditetapkan. Laksanakan tugas dengan baik dan selalu ikuti tren perkambangan dunia serta menghindari sekecil apapun pelanggaran yang mempengaruhi menajamen pekerjaan. Dengan selalu beri arahan dan masukan kepada setiap personil tentang bagaimana berorganisasi yang baik",ujar Kapolda NTT.
Pada rapat itu juga, Karoops Polda NTT menyampaikan Secara umum trend Ganguan Kamtibmas pada Minggu II (37) Bulan September 2021 TMT 11 sampai 17 September 2021 mengalami Kenaikan sebanyak 23 kasus atau naik 46,93 persen dari 49 Kasus pada Periode Minggu ke I bulan September menjadi 72 kasus pada Periode Minggu II bulan September 2021.
Kasus laka lantas yang terjadi pada minggu II bulan September 2021 mengalami perubahan yaitu naik 2 kasus atau 25 persen dari 8 Kasus pada Periode Minggu ke I bulan September menjadi 10 kasus pada Periode Minggu II bulan September 2021. Secara umum jumlah kasus aktif Covid-19 di NTT sebanyak 1.328 sementara data nasional sebanyak 65.066 persentase kesembuhan NTT lebih tinggi Nasional (95.81 persen / 95.7 persen), persentase angka kematian NTT lebih rendah dibanding Nasional (2.04 persen / 3.4 persen), persentase kasus aktif NTT lebih tinggi dibanding Nasional (2.13 persen/ 1.6 persen). Persentase penggunaan TT BOR ICU dan Isolasi) Provinsi NTT sebanyak 11.45 persen, persentase penggunaan TT tertinggi di Kabupaten Belu sebanyak 23,86 persen.
Untuk Capaian Vaksin Polri Total penggunaan dari tanggal 12 hingga 18 september 2021 sebanyak 29.989 dosis (45.09 persen) total capaian target tertinggi minggu ke 2 September 2021 di Polres Lembata 1878 dosis (104.3 persen), total capaian target terendah minggu ke 2 september 2021 di Manggarai 0 dosis ( 0 persen). Kendalanya jadwal percepatan vaksinasi bersamaan dengan yang digelar oleh instansi pemerintah maupun non pemerintah, sabtu dan minggu umumnya vaksinator libur dan ibadah. Saat ini dilaksanakan 2 kegiatan operasi, antara lain Operasi Bina Waspada dan Operasi Patuh Ranakah 2021.
Menanggapi hal tersebut Kapolda NTT mengatakan perlu antisipasi terkait terjadinya kenaikan kasus konvensional dengan membuat STR kepada para Kapolres.
Adanya kecendrungan terjadi kenaikan laka lantas, untuk itu agar Dirlantas segerah berikan jukra kepada jajaran untuk gempar melaksanakan giat operasi dan sosialisai kepada masyarakat.
"Pelaksanaan Ops Patuh agar dilaksanakan secara baik dan humanis, hindari benturan fisik. Terkait penangana covid-19 agar ikuti semua jukra dari Mabes Polri dengan melakukan wasdal dengan baik. Informasikan kepada ajajaran agar gempar melakukan kegiatan vaksinasi jangan sampai terjadi kekosongan kegiatan", Ungkapnya.
Diakhiri rapat tersebut, Kapolda juga menyampaikan beberapa Direktifnya guna dipedomani dalam pelaksanaan tugas.
Untuk itu optimalkan posko presisi guna mengontrol pelaporan dari Satker/Subsatker agar diawasi dan dikendalikan serta dilaporkan secara rutin dan periode ke posko Presisi Polda dan Mabes Polri.
Kapolda juga meminta untuk masifkan dan tingkatkan giat vaksinasi dengan melakukan Koordinasi dengan Dinkes untuk giat vaksinasi- vaksinasi bersama atau mandiri, Cek stok vaksin bila berlebih, segera koordinasi untuk dihabiskan dan bila kurang agar segera buat dan ajuan untuk pemintaan stok baru.
"Terus lakukan penanganan pelanggaran prokes dengan memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat secara humanis mengedepankan pola komunikasi dan koordinasi yang baik dan hindari kekerasan fisik", harapnya.
Kawal pendistribusian BLT (Bantuan Langsung Tunai ) agar tepat sasaran guna menekan tidakan penyelewengan bantuan pemerintah. Tingkatkan giat-giat harkamtibmas (preentif dan preventif) dan gakkum yang berkeadilan untuk menjaga sikon kondusif di wilayah masing-masing, optimalkan peran bhabinkamtibmas sebagai tenaga polmas.
Terkait kasus kasus menonjol yang menjadi perhatian publik agar dilakukan penanganan secara cepat dan profesional serta selalu melaporkan perkembangan secara berjenjang
"Lakukan monitoring dan koordinasi dengan instansi terkait serta pelaku usaha terhadap perkembangan harga bapok guna anstipasi tejadinya penimbunan dan panic buying dalam masyarakat", tandasnya.