Kapolda NTT : Mari Kita Selalu Bersyukur Atas Segala Apa yang Telah Diberikan Tuhan Kepada Kita

Kapolda NTT : Mari Kita Selalu Bersyukur Atas Segala Apa yang Telah Diberikan Tuhan Kepada Kita

ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., memimpin apel pagi di lapangan Hitam Mapolda NTT, Senin (19/7/2021) pagi.

Apel ini dihadiri oleh Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs. A. Kliment Dwikorjanto, M.Si., para pejabat Utama Mapolda NTT dan perserta apel yang terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama serta ASN Polri Polda NTT dengan tetap mematuhi Protokol kesehatan.

Di kesempatan tersebut, Kapolda NTT mengatakan bahwa dalam menyikapi situasi pandemi covid yang masih terjadi di Indonesia saat ini menjadi keprihatinan bersama. Angka penyebaran terus meningkat dan angka kesembuhan yang juga semakin tinggi. Keluarga besar Polda NTT juga banyak yang terdampak, baik itu bersifat perekonomian, kesejahteraan dan sebagainya.

"Untuk itulah pada kesempatan ini saya mengingatkan kembali kepada kita sekalian mari kita selalu bersyukur atas segala apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita", ungkap Kapolda NTT.

"Mari kita jaga amanah ini dengan sebaik-baiknya sehingga kita tidak menjadi bagian yang kemudian menjadi persoalan baik bagi diri sendiri maupun bagi institusi", harapnya.

Kapolda juga menegaskan untuk selalu menghindari pelanggaran-pelanggaran baik itu pelanggaran kode etik pelanggaran disiplin maupun pidana. Kapolda Menilai bahwa kasus-kasus yang terjadi sebenarnya kembali ke mental kepribadian anggota Polri itu sendiri.

"Kita yang hadir disini berdiri di tempat ini saya kira tidak ada satu pun yang dipaksa menjadi anggota Polri atau menjadi ASN. Tapi ini merupakan panggilan hati kita untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara ini melalui jalur sebagai anggota Polri. Untuk itu saya mengingatkan jagalah dan bersyukurlah dengan situasi yang saat ini kita jalani. Hindari pelanggaran sekecil apapun itu", tegasnya.

Dikatakannya, ketika ketentuan itu dilanggar maka pasti ada sanksi yang juga harus dijalani. Dan sanksi yang paling berat dan terakhir adalah tentu saja direkomendasikan tidak layak baik menjadi anggota Polri, mau menjadi ASN, Polri.

"Untuk itu saya mengingatkan jagalah dan bersyukurlah dengan situasi yang saat ini kita jalani, di sekitar kita masih banyak orang yang sekarang kesusahan tidak bisa bekerja, bahkan ada yang dikeluarkan dari pekerjaannya akibat dampak dari Covid-19 ini", lanjutnya.

"Ini yang menjadi keprihatinan kita. Selalu bersyukur dengan apa yang ada. Kita kelola hidup ini dengan baik karena perjuangan di masa pandemi covid ini masih cukup panjang", tandasnya.