Dari Pengunjuk Rasa Hingga Teroris Muncul di Simulasi Pengamanan Pilgub NTT Tahun 2018 Polres Belu
ntt.tribratanews.com ,- Setelah kurang lebih seminggu menjalani latihan Pra operasi Mantap Praja Turangga 2018, Kepolisian Resor Belu pada senin (12/2/18) pagi pukul 10.00 wita, menggelar simulasi pengamanan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2018.
Simulasi yang dihelat dilapangan umum Atambua usai pelaksanaan apel gelar pasukan Mantap Praja, diperankan oleh ratusan anggota Polres Belu dan Polsek jajaran serta Subden 2 Pelopor Brimob Atambua.
Skenario pada latihan pengamanan Pilgub NTT 2018, mengisahkan tentang pelaksanaan tahapan Kampanye, tahapan pencoblosan, demo yang dilakukan oleh massa yang merasa tidak puas dengan pleno yang telah ditetapkan oleh KPUD hingga munculnya terror bom yang dilakukan oleh terduga teroris.
Dalam adegan kampanye, terjadi penyerangan terhadap calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dari paket x oleh sekelompok orang tak dikenal namun keduanya berhasil diselamatkan oleh petugas Walpri yang bergerak cepat melakukan evakuasi ke tempat yang aman.
Dalam adegan lain, tepatnya pasca penetapan hasil Pemilukada, terjadi demo yang dilakukan oleh massa yang merasa tidak puas dengan pleno yang telah ditetapkan oleh KPUD karena merugikan calon mereka sehingga menuntut untuk penghitungan ulang surat suara.
Melihat suasana yang menjurus anarkhis, Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.IK, M.Si perintahkan Pasukan Dalmas awal untuk menghalau massa yang berusaha masuk menuju ke kantor KPUD.
Situasi gawat yang tak kunjung reda dan massa yang semakin brutal membuat Kasat Sabhara menurunkan personil dalmas lanjut yang dilengkapi peralatan dalmas, Rantis APC & AWC serta ambulance untuk bersama-sama dalmas awal menghalau massa / Bulsit yang diperankan oleh anggota Polres Belu dan Polsek.
Mobil water canon pun diturunkan namun massa tidak menyerah dan masih memaksa untuk masuk ke kantor KPUD.
Dan setelah melalui proses pembubaran demonstran, akhirnya massa berhasil dibubarkan setelah Tim anti anarkis Brimob Atambua mengusir massa dengan melumpuhkan para pendemo yang sudah berbuat anarkis, menggunakan gas air mata dan penyemprotan dengan AWC.
Ketegangan tidak berhenti saat itu juga. Setelah massa dipukul mundur, sontak sebuah bom berskala besar diledakkan oleh tiga orang terduga teroris yang menyusup di kerumunan massa.
Tak kenal rasa takut, ketiganya kemudian melepaskan tembakan kearah Polisi. Kontak senjatapun akhirnya terjadi antara Polisi dan ketiga orang terduga teroris.
Berkat skill profesional yang dimiliki, Tim Wanteror Brimob Atambua berhasil melumpuhkan dan mengamankan mereka yang juga diduga sebagai provokator dalam aksi unjuk rasa.
Simulasi pengamanan Pilgub NTT ini, disaksikan Bupati Malaka, Wakil Bupati Belu, Forkopimnda Plus Kab. Belu dan Malaka, SKPD Kab.Belu, Waka Polres Belu, para Perwira jajaran Polres & Polsek, Kasubden 2 Pelopor Brimob Atambua, pimpinan partai politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta ratusan warga Kota Atambua.