Wakapolres Sikka Beri Materi Terkait Sara, Hoax dan Ujaran Kebencian
ntt.tribratanews.com - Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Sikka Kompol Iwan Iswahyudi, S.Pd., Memberikan materi tentang bahaya politisasi sara, hoax dan ujaran kebencian dalam dialog Kerukunan Intern Umat Kristen di Lantai III Hotel Sylvia Maumere, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/3/2019) siang.
Kegiatan dialog ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kab. Sikka Drs. Petrus Fahik dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Bapak Wakapolres Sikka.
Wakapolres Sikka Kompol Iwan Iswahyudi, S.Pd., saat dikonfirmasi oleh Humas Polda NTT, Kamis (21/3/2019) pagi mengatakan dalam paparannya, maraknya hoaxs, politisasi sara serta ujaran kebencian yang beredar di media sosial menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ia juga memberitahukan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan media sosial dengan benar dan bijak.
"Jangan menyebarkan informasi negatif dan meresahkan, manfaatkanlah media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang benar ", pesan Kompol Iwan Iswahyudi, S.Pd.
Bahaya Politisasi suku, Agama, Ras dan antar golongan (Sara), berita hoax dan ujaran kebencian Menjelang Pilpres dan Pileg 2019 bagi Kerukunan dan Persatuan Umat Beragama
"Mengajak seluruh elemen masyarakat mengudukasikan tentang bahaya politisasi sara, hoax dan ujaran kebencian, demi menjaga kerukunan dan persatuan umat beragama serta memelihara kamtibmas menjelang pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk", ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kasat Samapta Polres Sikka Iptu Mesak Hetharie, S.H., Kasat Bimas Polres Sikka Iptu Siprianus Sedan dan penyuluh Agama Kristen Non PNS serta para Pendeta dari sembilan Denominasi Gereja Kristen Kab. Sikka. (G)