Wakapolda NTT : Pendidikan Menjadi Aspek Penting Dalam Pembangunan SDM Polri
ntt.tribratanews.com - Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. A. Kliment Dwikorjanto, M.Si., menyampaikan pendidikan menjadi aspek penting dalam pembangunan SDM Polri.
Hal ini disampaikan Wakapolda NTT saat memimpin Upacra Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri T.A. 2021 berjumlah 230 siswa yang berlangsung di Lapangan Hitam SPN Polda NTT, Senin (26/7/2021) pagi
Wakapolda mengungkapkan bahwa Polri sebagai lembaga publik di alam demokrasi ini, alam demos dan cratos, kekuasaan ditangan rakyat, rakyat pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini, maka Polri bukan hanya sekedar dituntut mendapatkan kepercayaan saja dari rakyat (public trust), akan tetapi lebih dari itu, tingkat kepercayaan rakyat harus tinggi kepada polisinya (public confidence).
"Kuncinya, polri harus mempersiapkan sumber daya manusia sebagai alat dan kekuatan utamanya yang lebih unggul, lebih kompetitif, kreatif dan inovatif. oleh karena itu pendidikan menjadi aspek penting dalam pembangunan SDM Polri", ungkap Wakapolda NTT.
Dikatakannya, kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh para guru, gadik, instruktur dan pengasuh, yang menjadi kunci utama keberhasilan dalam pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan di kampus-kampus Polri sejatinya sebagai tempat produksi alat dan kekuatan utama Polri.
"Ini harus dibenahi, kita harus mulai merubah cara berfikir dan memperlakukan untuk memposisikan kampus-kampus Polri sebagai objek vital Polri", lanjutnya.
Untuk menjawab tantangan ini semua, Wakapolda NTT menyampaikan delapan program Prioritas tranformasi pendidikan Polri.
Yang pertama mewujudkan kampus yang sehat. Kampus yang siap Prokes dan Faskes. Kampus dan personel yang sehat.
Kedua mewujudkan kampus yang aman. Kampus dengan maksimum sekuriti. Memiliki plant protection yang prima, penjagaan yang kuat, menimbulkan efek cegah dan efek gentar.
Ketiga Mewujudkan kampus sebagai pusat keunggulan. Kampus sebagai pusat rujukan pustaka dan keilmuan; rujukan kampus hijau, bersih dan indah; rujukan budaya dan tradisi Kepolisian.
Keempat menjadikan kampus tempat favorit dan prestasi. Kampus yang didukung aturan binkar yang berpihak kepada gadik, serta di isi dengan personel berprestasi yang untuk dan akan di promosi.
Kelima membangun kampus dengan kurikulum kekinian dan menjawab tantangan tugas.
Keenam membangun kampus dengan struktur kuat.
Ketujuh membangun kampus kebangsaan. Melaksanakan pendidikan integrasi TNI dan Polri disemua jenis dan jenjang pendidikan.
Kedelapan mewujudkan pendidikan tinggi ilmu Kepolisian yang inklusif untuk umat manusia.
"Ini delapan program prioritas transformasi pendidikan Polri yang harus di pedomani dalam pendisiplinan prokes, kesiapan faskes dan fasdik yang memadai", ujarnya.
Untuk diketahui, sebanyak 230 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Polri gelombang I T.A. 2021 segera menjalani masa pendidikan sejak Senin (26/7/2021) hingga 22 Desember 2021.
Para siswa bintara Polri ini akan menjalani pendidikan selama lima bulan dengan kurikulum baru.
"Walau pendidikan hanya lima bulan, namun materi dipadatkan dan menggunakan kurikulum baru seperti wawasan kebangsaan dan informasi mengenai tugas dan fungsi kepolisian," jelasnya.
Para siswa ini akan dididik oleh 94 orang pendidik dan 24 orang pengasuh. Proses pendidikan pun dilakukan secara offline dan siswa diasramakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Sebelum mereka masuk ke lembaga pendidikan, para siswa menjalani swab antigen dan PCR sehingga kita sudah pastikan kalau mereka yang masuk mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT sehat dan bebas dari covid 19," tandas Wakapolda NTT.