Wakapolda Buka Kegiatan Taklimat Awal Wasrik Itwasum Polri Tahap II di Wilayah Polda NTT
ntt.tribratanews.com - Wakapolda NTT Brigjen Pol Drs. Heri Sulistianto membuka secara resmi Taklimat awal Wasrik Itwasum Polri Tahap II di wilayah Polda NTT, Senin (3/7/2023).
Wasrik yang dipimpin oleh Auditor Kepolisian Utama TK II Itwasum Polri Brigjen Pol Drs. Agus Saripul Hidayat, M.H selaku pengawas Tim dan rombongan ini menekankan pada aspek pelaksanaan dan pengendalian.
Kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mapolda NTT ini dihadiri oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S. STmK, S.H., M.M, para Pejabat Utama Polda NTT dan para Kapolres jajaran yang mengikuti baik secara langsung serta virtual.
Sementara tim Audit Itwasum Polri terdiri dari Kombes Pol Benny Subandi, S.I.K, Kombes Pol Agoenga Di Koerniawan,S.H, Kombes Pol Ors. Eddy, Kombes Pol Hermanto, M.M., M.H, Kombes Pol Prabowo Santoso, S.1.K.,M.H, Kombes Pol H. Anton Setiyawan, S.I.K., S.H.,M.H, Kombes Pol Moffan Moedji Kawanti, S.H, Kombes Pol Hari Santoso,S.I.K, Kombes Pol Titi Hastuti,S.Sos, Kombes Pol Andrie Rondonuwu, S.I.K., M.Si, Kombes Pol Gunawan Eko Susilo, S.L.K, Kombes Pol Jukiman Situmorang, S.I.K., M.Hum dan Kombes Pol Ramon Zamora Ginting, S.I.K.
Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakapolda NTT menekankan pentingnya pengawasan dan pemeriksaan umum serta perbendaharaan sebagai bagian dari program penguatan pengawasan yang dilakukan oleh Itwasum Polri dan Itwasda.
"Hal ini merupakan fungsi manajemen kepolisian yang harus dilaksanakan untuk memastikan penyelenggaraan program dan anggaran yang efektif, ekonomis, dan akuntabel", ujar Brigjen Pol Drs. Heri Sulistianto.
Ia mengakui bahwa Polda NTT masih memiliki kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaan tugas pokok Polri sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Oleh karena itu, pelaksanaan audit kinerja yang akan dilakukan selama 10 hari kedepan diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk melakukan perbaikan. Dokumen-dokumen yang diperlukan perlu dipersiapkan dan pejabat yang terkait harus hadir selama pendalaman audit", jelas Wakapolda.
Wakapolda NTT juga mendorong agar kegiatan audit kinerja ini dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi dan konsultasi terhadap permasalahan yang dihadapi. Informasi yang disampaikan harus didasarkan pada fakta dan data yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Temuan yang ditemukan dalam audit kinerja ini diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk memperbaiki kinerja Polda NTT", harapnya.
Seluruh jajaran diajaknya untuk mempersiapkan diri dengan baik dan menjalin komunikasi yang transparan serta kerjasama yang konstruktif.
"Hal ini penting untuk mencegah temuan berulang dan untuk mempertahankan predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan melibatkan seluruh jajaran dalam proses ini, tujuan Kapolri untuk menciptakan sosok Polri yang presisi dapat tercapai dengan maksimal", pungkas Wakapolda NTT.