Terkait Aksi Tawuran, Kapolres TTU : Kita Lakukan Pembinaan Serentak
Terkait aksi tawuran yang dilakukan oleh sekelompok oknum pelajar tingkat SMA di Kefamenanu, Kabupaten TTU, Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H beserta jajaran langsung mengambil langkah preventif dengan melakukan pembinaan secara serentak di sekolah-sekolah.
"Kita (Akan) melakukan pembinaan secara serentak. Mengeluarkan surat telegram kepada Polsek jajaran agar hari Senin tanggal 3 Oktober 2022 bertugas sebagai inspektur upacara dalam rangka memberikan pemahaman dan edukasi," tegas Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson, S.H, S.Ik., M.H, Rabu (28/9/2022).
Selain itu, lanjut Kapolres Mukhson, juga diperintahkan kepada Kasat Binmas Polres TTU beserta jajaran untuk berkoordinasi dengan Dinas PKO Kabupaten TTU agar di sekolah-sekolah bisa melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler pada sore hari.
"Saya perintahkan para pejabat utama Mapolres, Polres Jajaran, Kapolsek Jajaran beserta Bhabinkamtibmas serentak nanti hari senen tanggal 3 Oktober bertindak sebagai inspektur upacara di sekolah-sekolah. Mulai dari SMP sampai SMA/SMK. Kita akan memberikan pemahaman kepada adek-adek kita supaya mereka menjadi manusia-manusia yang tidak suka kekerasan," ujarnya.
Lebih lanjut mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTT ini menjelaskan, Polres TTU telah memanggil para orang tua, guru dan wali kelas dari sejumlah oknum pelajar SMA yang terlibat dalam aksi tawuran, Selasa (27/9/2022).
"Kita undang Wali kelas, Guru dan Orang tuanya untuk memberikan nasehat kepada mereka sekaligus buat surat pernyataan. Ini untuk mencegah terulang kembali yang namanya tawuran,"
Dikatakan orang nomor 1 di Polres TTU ini, berdasarkan informasi yang diperoleh, awal mula terjadinya aksi tawuran bermula dari saling ejek hingga tersulut emosi. "Setelah saya menerima laporan langsung saya perintahkan semua jajaran mulai dari fungsi Samapta, Serse, Intel. Langsung bergerak. Saya tidak mau ada kekerasan fisik. Akhirnya kita amankan," tandasnya.
"Kapolres TTU beserta jajaran tidak menginginkan adanya anak-anak kita mengenal budaya kekerasan. Karena di NTT ini sangat tinggi tindak pidana penganiayaan, termasuk KDRT. Yang ketiga, Kepolisian Polres TTU bekerjasama dengan Dinas PKO untuk melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler untuk meningkatkan minat dan bakat supaya tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat," ujarnya.
Dikatakan Kapolres Mukhson, para pelajar adalah generasi penerus bangsa. Karena itu, harus diarahkan dan dibimbing. "Adek-adek kita adalah generasi penerus bangsa. Harus kita arahkan, kita bimbing dan kita ajarkan yang namanya disiplin, berwawasan luas. Jadi mereka tidak boleh mengenal yang namanya kekerasan," tegasnya.
"Menjadi manusia hebat itu adalah menjadi manusia yang siap menghadapi era perubahan, era 4.0, era teknologi, dan era digital. Jadi bukan masanya lagi sekarang untuk berkelahi. Mereka harus berwawasan luas. Jangan sampe nanti akibat berkelahi mereka mengalami cacat dan luka. Akhirnya Kabupaten TTU terkenal dengan kekerasan makanya saya cegah itu," tutupnya.