Tatap Muka Bersama Personel Polres TTS, Kapolda NTT Tidak Tolerir Anggota Polri Pelaku KDRT
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH MHum tidak akan mentolerir anggota Polri maupun ASN Polri yang melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Saya akan minta Propam proses anggota Polri dan ASN Polri yang melakukan KDRT. Saya tidak akan tolerir," tegas Kapolda NTT saat tatap muka dengan jajaran Polres Timor Tengah Selatan (TTS) didampingi Kapolres TTS, AKBP Andri Librian, SIK di Mapolres TTS, Sabtu (23/1/2021).
Jenderal polisi bintang dua ini mengingatkan kalau angka KDRT di NTT cukup besar.
Kapolda menegaskan kalau pihaknya tidak mau mendengar ada anggota Polri yang melakukan KDRT dan tindakan tersebut tidak akan ditolerir.
Kapolda mengingatkan bahwa polisi dituntut untuk berperilaku baik dimulai dari lingkungan keluarga.
"Saya akan proses jika ada anggota yang melakukan KDRT pada istri," tegas Kapolda NTT.
Data kasus kekerasan terhadap perempuan di NTT pada tahun 2020 sebanyak 677 kasus.
Kapolda NTT menyebutkan kalau kaum perempuan sangat rentan pada tindak kekerasan fisik maupun psikis. Namun saat ini perempuan merasakan kebebasan walaupun masih ada kekerasan pada perempuan.
Kapolda menyebutkan kekerasan terhadap perempuan di NTT terus meningkat. Pada tahun 2018, Polda NTT menerima laporan 637 kasus, tahun 2019 sebanyak 721 kasus dan hingga Agustus 2020, Polda NTT mendapat laporan 414 kasus kekerasan pada perempuan yang didominasi KDRT dan pelecehan seksual.
Program woman car Day merupakan program kreatif Polda NTT sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi yang dialami perempuan yang rentan pada kejahatan baik kekerasan asusila, fisik dan psikis.
"Wujud nyata dari Polda NTT dalam program wonen car day yakni pelayanan pengurusan SIM di Satpas Polda NTT dan Polres jajaran khusus perempuan pada setiap hari sabtu," tandas Kapolda NTT.
Hal ini dilakukan agar semua pihak semakin meningkatkan perlindungan dan mengangkat harkat serta martabat perempuan yang selalu dijaga dan dihormati.
Kapolda menyampaikan bahwa ide inovatif Women Care Day dilatarbelakangi dari falsafah Ina Bo'i dari bahasa Rote yang mengandung maksud Ibu tersayang berarti bahwa masyarakat NTT menempatkan seorang perempuan berada pada derajat yang sangat tinggi.