Peduli Balita Lumpuh, Kasiedokkes Polres Manggarai Turun Tangan Usahakan Pengobatan

Peduli Balita Lumpuh, Kasiedokkes Polres Manggarai Turun Tangan Usahakan Pengobatan

ntt.tribratanews.com - Peduli atas kondisi yang dialami Emanuel Jeantus Johan (3), balita yang menderita lumpuh, Kasiedokkes Polres Manggarai Timur Bripka Heribertus A. B. Tena mengunjunginya di Desa Wae Ajang, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (5/6/2022).

Kunjungannya ini untuk mengetahui kondisi dan juga proses pengobatan termasuk dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani dari putra pasangan dari Anselmus Johan dan Fatima Sinit tersebut.

Bripka Heribertus A. B. Tena menyampaikan bahwa, menindaklanjuti pemberitaan dari salah satu stasiun TV Nasional yakni, TVONE pada acara Apa Kabar Indonesia Pagi perihal Kisah Piluh Balita Lumpuh Asal Manggarai NTT, Kabiddokkes Polda NTT Kombes Pol dr. Sudaryono mengarahakannya untuk mengecek langsung kondisi dari Emanuel Jeantus Johan.

"Selain untuk mengetahui kondisinya agar memediasi sehingga bisa dibantu pengobatannya lebih lanjut", ujar Bripka Heribertus A. B. Tena.

"Menurut pengakuan kedua orang tuanya, balita Emanuel Jeantus Johan menderita lumpuh sejak lahir", lanjutnya.

Dikatakannya, balita Emanuel Jeantus Johan menghabiskan waktu kecilnya terbaring di kasur, bahkan kerap menangis akibat sakit yang dideritanya, selain mengalami lumpuh balita tersebut tidak bisa berbicara.

"Kedua orang tua telah melakukan pemeriksaan kesehatan awal balita Emanuel Jeantus Johan di tempat praktek Klinik dokter Anak di Ruteng pada bulan April Tahun 2020 lalu dengan biaya sendiri, selanjutnya  dilakukan pemeriksaan dan diberikan terapi obat-obatan. Kedua orang tua juga melanjutkan upaya pengobatan lanjutan balita Emanuel Jeantus Johan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Ben Boy Ruteng pada bulan Mei tahun 2020 dengan biaya sendiri, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan  terapi obat-obatan namun tidak ada perubahan.

"Keterangan kedua orang tua, saat ini tidak memiliki Kartu BPJS ataupun kartu berobat lainnya, dengan keterbatasan ekonomi saat ini keluarga tidak dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan lanjutan bagi balita mereka dan berharap bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak lainnya", tandasnya.