Sempat ricuh, Polres Belu dan TNI damaikan PSHT dan IKS Kera Sakti Kabupaten Malaka

Sempat ricuh, Polres Belu dan TNI damaikan PSHT dan IKS Kera Sakti Kabupaten Malaka
ntt.tribratanews.com - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan ikatan keluarga silat (IKS) kera sakti menggelar deklarasi damai di Polsek Kobalima, desa Rainawe, kec. Kobalima, kab. Malaka, rabu (27/12/2017). Kegiatan yang diprakarsai Polri dan TNI ini dihadiri Dandim 1605 Belu, Letkol Czi. Gusti Putu Dwika, Waka Polres Belu KOMPOL I Ketut Perten, ketua PSHT kabupaten Malaka Lambertus seran Fahik, Kabag Sumda Polres Belu, Wadan Satgas Pamtas RI-RDTL Yon Raider 712/WT, Kasubden 2 Pelopor Brimob Atambua, Danki 744 / SYB Kompi D dan E, Danramil Rahenek, Forkopimcam Malaka Tengah, Forkopimcam Kobalima, serta sejumlah tokoh se-kecamatan Kobalima. Dalam sambutannya, Dandim 1605 Belu mengajak seluruh anggota perguruan PSHT dan Kera Sakti untuk tidak lagi bermusuhan, saling menghargai dan mengutamakan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari. “Kita ini saudara dan tidak perlu adanya keributan saling serang dan bermusuhan. Yang sudah kita perbuat kemarin itu salah apalagi dalam suasana Hari Natal. Mari kita semua jaga keamanan bersama sehingga proses pembangunan Kab.Malaka ini berjalan dengan lancar”ajak Dandim 1605 Belu. Senada dengan Dandim, Waka Polres Belu yang hadir mewakili Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan, SH, SIK, M.Si dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa selaku pihak Penegak Hukum, Polri dan TNI berharap agar masalah yang sudah berlalu biarlah berlalu dan marilah menyongsong tahun baru dengan penuh kedamaian. “Langkah damai yang Kita ambil ini agar kedua belah pihak dapat mengakhiri konflik yang ada. Mari Kita saling menghargai satu sama yang lain sehingga keamanan di kabupaten Malaka dapat terus terjaga”pinta Waka Polres Belu. Deklarasi damai ditandai dengan penandatanganan pernyataan sikap dari kedua belah pihak serta proses pelaksanaan Sumpah Adat, dengan makan sirih pinang dan minum Sopi Yang dibubuhi Tetesan darah kambing dan tetesan darah dari perwakilan kedua organisasi Perguruan. Acara deklarasi ini turut dikawal Ratusan anggota TNI-Polri dari pasukan Brimob Atambua, Dalmas Polres Belu, Raider khusus 744/SYB, Polsek Kobalima,polsek Malaka Tengah, Koramil Betun serta Koramil Kobalima. Untuk diketahui,deklarasi damai ini digelar buntut dari perseteruan antara kedua perguruan yang terjadi pada selasa (26/12/17) di Dusun Sisiren, Desa Litamali, Kec. Kobalima, Kab. Malaka. Perseteruan berawal dari salah satu anggota PSHT dikeroyok oleh masyarakat yang diduga berasal dari perguruan IKS Kera Sakti. Mendapat laporan dari masyarakat bahwa akan ada upaya balas dendam dari anggota PSHT, anggota Polsek Kobalima bersama anggota Koramil Raihenek, langsung bergerak cepat turun ke TKP, dan menenangkan masyarakat. Setelah dilakukan himbauan kamtibmas dan penggalangan oleh Kapolsek Kobalima, Danramil Kobalima dan Danpos Motamasin, warga Sisiren akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus tersebut secara damai. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun upaya TNI-Polri patut diapresiasi karena telah berhasil mengambil tindakan cepat dalam memecahkan persoalan yang ada sehingga aksi balas dendam yang dikuatirkan muncul, akhirnya mereda saat itu juga.