Tribratanewsntt
.
com
,-Baru-baru ini tepatnya hari selasa (26/12/17), warga kecamatan Kobalima, kabupaten Malaka, dikejutkan dengan perseteruan yang diduga melibatkan dua perguruan yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan ikatan keluarga silat (IKS) kera sakti.
Perseteruan yang berujung adanya upaya balas dendam, dipicu oleh salah satu anggota PSHT dikeroyok oleh masyarakat yang diduga berasal dari perguruan IKS Kera Sakti.
Beruntung, kejadian tersebut bisa diredam secara cepat oleh aparat TNI-Polri di wilayah Kobalima yang pasca kejadian (pengeroyokan), langsung mendatangi TKP dan memberikan himbauan kamtibmas kepada warga, khususnya anggota PSHT yang bermukim di Dusun Sisiren, Desa Litamali, Kec. Kobalima, Kab. Malaka.
Pasca kejadian tersebut, anggota PSHT dan IKS Kera Sakti dikumpulkan di Polsek Kobalima, yang kemudian melaksanakan deklarasi damai secara adat yang ditandai dengan penandatanganan pernyataan sikap dari kedua belah pihak serta proses pelaksanaan Sumpah Adat, dengan makan sirih pinang dan minum Sopi yang dibubuhi Tetesan darah kambing dan tetesan darah dari perwakilan kedua organisasi Perguruan.
Menyikapi masih adanya peristiwa bentrok yang membawa nama perguruan, Kapolres Belu AKBP Yandri Irsan, SH, SIK, M.Si, selepas kejadian tersebut langsung memerintahkan seluruh anggotanya untuk meningkatkan patroli dan himbauan kepada masyarakat.
Kapolres Belu mengungkapkan bahwa tujuan daripada kegiatan tersebut sebagai upaya mengajak masyarakat menjaga kamtibmas serta tidak terprovokasi dengan peristiwa yang baru-baru ini terjadi di wilayah Kobalima.
“Memang betul deklarasinya damai sudah dilaksanakan namun tidak menutup kemungkinan ada warga yang masih tidak puas. Oleh karenanya Saya minta seluruh anggota baik di Belu maupun Malaka, untuk intensifkan patroli dan sambang ke masyarakat. Kita berikan pencerahan ke warga bahwasanya masalah di Kobalima sudah diselesaikan dengan baik sehingga tidak perlu ada lagi yang merasa dirugikan dalam kejadian tersebut”kata Kapolres Belu.
Selain masyarakat, anggota kepolisian juga meminta peran serta dari pimpinan PSHT, IKS Kera Sakti, serta para tokoh baik tokoh adat hingga tokoh pemuda, agar bahu membahu bersama Polri dalam mengkondisikan warganya untuk tidak berbuat hal-hal yang dapat membawa mereka ke tindak pidana.
“Tentu disini peran dari para tokoh dan pimpinan perguruan sangat penting. Kita minta kerja samanya, untuk menghimbau warganya agar tidak percaya dengan isu-isu diluar sana. Apalagi sekarang masih suasana Natal dan mau menyambut tahun baru yang pastinya kita sama-sama harapkan perayaan tersebut dapat berjalan dengan aman dan nyaman”ungkap Kapolres Belu.
Menanggapi sikap yang sudah ditunjukkan aparat kepolisian, warga yang ditemui umumnya bersepakat untuk tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang dibangun oleh oknum yang memanfaatkan situasi.
Mereka juga berjanji akan selalu memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila terjadi tindakan yang melanggar hukum, khususnya yang menyangkut antar perguruan.