ntt.tribratanews.com -
Bocah 5 tahun tewas tenggelam di lubang tempat penggalian batu Daduk, Desa Lokory, Kecamatan Tanarighu, Kabupaten Sumba Barat. Korban bocah laki-laki yang diketahui bernama Fransius Lalo dan berasal dari Kampung Gollu Ede, Desa Lokory, Kecamatan Tanarighu, Kabupaten Sumba Barat ini ditemukan tenggelam pada sekitar pukul 13.00 Wita siang hari ini Jumat (22/12/2017).
Berdasarkan keterangan saksi dan teman-teman korban Fransius, kejadian berawal sekitar pukul 12.00 Wita korban bersama teman-temannya keluar rumah untuk bermain hujan-hujanan. Dan pada saat bermain hujan-hujan itulah korban mandi di tempat penggalian batu. Namun tiba-tiba pada saat mandi di tempat galian batu, korban diketahui tenggelam oleh teman-temannya. Panik melihat korban tenggelam, teman-temannya langsung berlarian ke rumah korban untuk memberitahukan sesegera mungkin peristiwa ini kepada kedua orang tua korban.
Mendengar kabar kalau anaknya tenggelam, orang tua korban bergegas mendatangi tempat penggalian batu untuk menyelamatkan anak laki-lakinya. Akan tetapi naas tak bisa ditebak, setibanya di tempat kejadian sang putra kecil tercintanya ditemukan telah tak bernyawa. Dan akhirnya Fransius dibawa pulang ke rumah oleh orang tuanya untuk disemayamkan.
Mendapat laporan dari warga terkait kejadian tenggelamnya Fransius, jajaran Polsek Loli segera turun ke Tempat Kejadian Perkara dan mendatakan identitas korban. Berdasarkan hasil penyidikan dan keterangan beberapa saksi serta teman-teman korban, diketahui tewasnya bocah 5 tahun murni musibah yang diakibatkan kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak di luar rumah.
Peristiwa ini merupakan pelajaran bagi kita semua, khususnya para orang tua yang masih memiliki anak balita dimana masih membutuhkan pengawasan maksimal dari kita. Untuk itu, menyikapi kasus yang ada Kapolsek Loli memerintahkan jajarannya dalam hal ini Bhabinkamtibmas untuk selalu mensosialisasikan ke desa-desa binaannya terkait pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak kita ketika di luar rumah, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan yang memungkinkan dapat menimpa anak-anak kita.