Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Turangga 2020, Gubernur NTT: Kedepankan Kegiatan Preemtif dan Preventif
Ops Lilin 2020
Tribratanewstt.com,- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H., M.Si. pimpin apel gelar pasukan pengamanan Ops Lilin Turangga 2020, Senin (21/12/2020).
Apel gelar gelar pasukan dilaksanakan di Mapolda NTT dan dihadiri Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, Dandrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya, Danlantamal IIV Kupang Laksamana Pertama IG. Kompiang Aribawa, Kabinda Prov. NTT Brigjen TNI Adrianus San, S. Sos, Danlanud Eltari Kupang Kolonel Pnb Bambang Juniar D.,S.Sos.M.M. Juga hadir Dandenpom IX/UDY, Kasat Pol PP Prov. NTT, Kadishub Prov. NTT, Kepala Basarnas Prov. NTT, Kadis Damkar Kota Kupang, Kasieops Korem 161/WS, Asops Lantamal VII Kupang dan Kadisops Danlanud Eltari Kupang.
Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi "Lilin 2020" dalam rangka pengamanan perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra kamtibmas lainnya.
Polri menyelenggarakan Operasi Lilin-2020 yang akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai dari tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 4 Januari 2021.
Operasi lilin Turangga 2020 ini melibatkan instansi dan lembaga terkait yang bersifat terbuka, dengan mengedepankan pendekatan preemtif, preventif, Kamseltibcar Lantas serta penegakkan hukum dan bantuan operasi.
"Kedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman" ujar Gubernur NTT membacakan amanat Kapolri.
Dalam pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polri telah mempersiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI, serta 55.086 personel instansi terkait lainnya. Personel tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, dan 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dll.
Polda NTT sendiri menyiapkan 3.904 personil amankan yang terdiri dari 1.428 orang anggota Polri yakni 218 anggota Polda dan 1.210 personil Polri dari Polres jajaran. Selain itu terdapat 2.476 dari TNI dan instansi terkait terdiri dari 543 orang anggota TNI dan 1.933 orang dari instansi terkait.
Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung under estimatee dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, kita harus lebih peduli. Jangan sampai kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.
Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan.
"Untuk itu, saya harapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah"pungkasnya.