Pimpin Apel Gabungan, Ini Yang Ditekankan Kapolda NTT Untuk Seluruh Anggota
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., menyampaikan beberapa penekanan yang harus dilakukan oleh seluruh personel Polda NTT.
Penekanan itu disampaikan saat memimpin apel gabungan yang berlangsung di lapangan hijau Ricky Sitohang Mapolda NTT, Senin (12/12/2022) pagi.
Hadir juga dalam apel itu, Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. Heri Sulistianto, bersama para Pejabat Utama Polda NTT berserta para peserta apel gabungan.
Dalam kesempatan itu, Kapolda NTT menyampaikan beberapa perhatian yang ingin disampaikan, yang pertama mengenai kasus bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Bandung yang mengakibatkan satu orang anggota polisi meninggal dunia dan beberapa yang lain mengalami luka-luka berat termasuk pelaku sendiri meninggal dunia.
"Ini mengingatkan kita bahwa sel-sel teroris itu tidak pernah mati, selalu ada, karena itu kita di Polda NTT ini khususnya seluruh personel di jajaran Polda NTT ini harus tetap waspada serta selalu membuka mata dan telinga. Mengamati situasi dan kondisi, terutama dilingkungan di tempat tinggal masing-masing, apabila ada orang-orang yang dicurigai, apabila ada perkumpulan-perkumpulan yang dicurigai. Jangan segan-segan untuk segera melaporkan kepada kastker dan seterusnya kepada saya sebagai Kapolda sehingga kita bisa cepat untuk memonitor, mengawasi, pergerakan-pergerakan mereka", ucap Kapolda NTT.
Dikatakannya, bahwa salah satu atau beberapa tanda-tanda yang bisa amati adalah kelompok tersebut hidup di dalam kelompok-kelompok kecil, tidak bersosialisasi dengan masyarakat lingkungan, selalu tertutup dan membuat kegiatan-kegiatan yang mencurigakan.
"Na ini yang harus menjadi pengawasan bagi kita semua. Kita mempunyai Densus tapi tentu Densus juga membutuhkan dukungan dari kita semua. Ini tugas kita semua untuk ikut mengawasi situasi dan kondisi terutama dilingkungan kita masing-masing. Sebagai Polisi di lingkungan tempat tinggal kita harus kita kuasai, kita harus berbaur dan berdiskusi dengan masyarakat sehingga kita bisa membangun relasi yang kuat dengan masyarakat dilingkungan masing-masing", katanya.
Selanjutnya mengenai Nataru (Natal dan Tahun Baru), Kapolda NTT minta kepada anggota yang bertugas agar selalu aktif dan ikut mengamankan kegiatan masyarakat tersebut.
"Apabila anggota mendapatkan tugas pengamanan. Masuk dalam operasi Lilin. Ini supaya laksanakan tugas dengan baik, beberapa kegiatan-kegiatan baik di gereja-gereja maupun di ruang-ruang publik ini harus menjadi perhatian kita semua untuk mendapatkan pengamanan yang baik dan untuk menunjukkan negara hadir di tengah-tengah masyarakat", pintanya.
Mengenai perilaku anggota, Kapolda NTT mengatakan masih didapati ada beberapa anggota yang masih tidak sesuai dengan norma-norma, norma sosial, etika dan berpenampilan arogan.
"Karena itu saya tidak bosan-bosannya mengingat kepada seluruh anggota. Ingat kita adalah polisi. Polisi itu adalah pelayan masyarakat karena itulah berilah pelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk tata cara kita berkomunikasi, berinteraksi dengan masyarakat termasuk tata cara pegunungan senjata api agar betul-betul diperhatikan. Unsur keamanan itu adalah nomor satu. Jangan terlalu muda mengeluarkan senjata api apabila itu tidak penting. Pengunaan senjata itu apabila kita mau melindungi diri dan masyarakat didalam mengalami keadaan yang sangat-sangat mendesak untuk menyelamatkan jiwa kita dan jiwa masyarakat", jelasnya.
Diakhir arahannya, Kapolda NTT menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota atas pelaksanaan tugas sehingga situasi di lingkungan Polda NTT masih terpantau aman dan terkendali.
"Untuk performance dan kinerja anggota untuk satu minggu yang lalu setidaknya wilayah Kota Kupang ini aman termasuk wilayah NTT tidak ada kejadian yang menonjol. Hanya kasus-kasus kriminal biasa ini berkat perkerjaan dari kita semua. Karena itu saya minta ini supaya dipertahankan dan terus ditingkatkan", tandasnya.