ntt.tribratanews.com
- Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara TImur Inspektur Jenderal Polisi Drs. Raja Erizman, mengeluarkan kebijakan dan Strategi dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat NTT kepada Polisi.
Terdapat tiga strategi Kapolda NTT yang wajib dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri di lingkup Polda NTT antara lain peningkatan kinerja dan modernisasi, pembenahan kultur dan peningkatan kemampuan mengelola media.
Kebijakan dan strategi tersebut hendaknya tidak dijadikan slogan semata, namun harus diaplikasikan sehingga keberadaan Polisi betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
Hal ini dtegaskan langsung oleh Kapolda NTT kepada seluruh anggota Polres Belu dan Subden 2 Pelopor Brimob Atambua, saat berlangsung acara tatap muka di aula Wira Satya lantai 2 Polres Belu, rabu (28/3/18).
"Tadi waktu masuk kesini, Saya melihat slogan-slogan sudah terpampang jelas di mata. Saya berharap para Perwira dari tingkat atas hingga bawah, segera ini di jabarkan"kata Kapolda NTT.
"Jabarkan dalam artian dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh anggota kita. Karena tujuan utama adalah melakukan sesuatu atau inovasi yang bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat"lanjut Kapolda NTT.
Berbicara Strategi pertama yakni peningkatan kinerja dan modernisasi, Kapolda NTT berharap setiap anggota Polri dapat meningkatkan profesionalisme dalam penegakkan hukum, lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, layanan publik yang simpatik serta menjaga sinergi dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat
Strategi kedua yakni pembenahan kultur, setiap anggota diharapkan mengikis perilaku koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan / kewenangan, tidak ada lagi kekerasan eksesif serta menghapus gaya hidup hedonisme.
Sementara strategi ketiga yakni peningkatan kemampuan mengelola media, setiap anggota Polri khususnya yang bergerak di bidang kehumasan, mampu merangkul awak media, memahami pemanfaatan media serta membangun cyber troops dalam upaya membangun opini positif dari publik.
Menutup arahannya, Kapolda NTT meminta Kapolres Belu, serta Kapolres TTS, Kapolres Alor dan Kapolres Kupang yang juga hadir dalam acara tersebut, untuk mengelola anggaran Pilkada secara baik, agar tidak timbul permasalahan di kemudian hari.
"Tolong anggarannya di kelola secara baik dan dipergunakan sesuai prosedur. Saya tidak mau dengar salah kelola, jangan sampai terjadi duplikasi dalam pertanggung jawaban keuangannya"tegas Kapolda NTT.
Acara tatap muka yang berlangsung pukul 09.30 wita, diawali dengan laporan kesatuan oleh Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K., M.Si, yang secara garis besar memaparkan situasi kesatuan yakni jumlah personil Polres dan Polsek baik yang ada di Kab. Belu maupun Kab. Malaka, penggelaran Bhabinkamtibmas Polres Belu yang ditempatkan di desa binaan, desa pantauan dan desa sentuhan se Belu dan Malaka.
Pemaparan lainnya yang disampaikan oleh Kapolres Belu yakni tentang situasi perbatasan RI-Timor Leste mencakup situasi perbatasan secara umum, kasus-kasus yang ditangani terkait pelanggaran di wilayah perbatasan. serta memaparkan tentang tahapan pengamanan Pilgub NTT tahun 2018.
Acara tatap muka ini dihadiri Waka Polda NTT Brigadir Jenderal Polisi Drs. Viktor Gustaaf Manoppo M. H, Irwasda Polda NTT Kombes Pol. Drs Novi Ermansyah, sejumlah Pejabat Utama Polda NTT, para pejabat utama Polres Belu dan Brimob serta Brigadir Polres Belu.
Usai Tatap muka, Kapolda NTT melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya di Polres Belu dengan meresmikan Mushola Baiturrahman Polres Belu serta tiga Polsubsektor Perbatasan.