Kapolda NTT Tegaskan 224 Siswa Bintara Polri Ikuti Aturan dan Jangan Lakukan Pelanggaran
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menegaskan kepada 224 siswa Bintara Polri T.A. 2020/2021 untuk selalu mengikuti aturan dan jangan berbuat Pelanggaran karena kalian akan menjadi Polri-Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan menjadi pelayan masyarakat.
Hal ini disampaikannya di hadapan 224 siswa Bintara Polri yang mengikuti upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2020/2021 di Sekolah Polisi Negara Polda NTT, Selasa (17/11/2020) pagi.
Dalam Kesempatan itu, orang nomor satu di Polda NTT berharap Bintara-Bintara yang dididik di SPN Polda NTT memiliki disiplin, memiliki integritas yang baik dan melaksanakan pendidikan dengan penuh kesungguhan, penuh keikhlasan dengan segala keterbatasan yang ada.
"Laksanakan ini dengan penuh kesungguhan dengan keikhlasan semua aturan- aturan yang berlaku dan jangan melakukan pelanggaran karena itu pasti menjadi satu potret yang tidak baik nantinya dalam pelaksanaan tugas", terang Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum.
Sementara itu dalam seksi wawancaranya, Kapolda NTT menjelaskan bahwa proses rekrutmen terhadap calon-calon Bintara Polri sangat ketat baik itu Akademi, fisik, mental dan sebagainya. Dan perlu diketahui bahwa Polda NTT saat ini sangat kekurangan personil, masih 43% dari jumlah yang dibutuhkan.
"Sehingga saya menekankan kepada mereka untuk ikuti dengan baik dengan sungguh-sungguh pendidikan ini, karena saya tidak akan tolerir untuk pelanggaran - pelanggaran yang dilakukan selama pendidikan karena pendidikan inilah basis pondasi awal. Yang mana menjadi seorang anggota Polri dari seorang anak SMA dididik untuk disiapkan menjadi aparat pelayan masyarakat, pelindung, pengayom dan penegak hukum", jelas Kapolda NTT.
Lanjutnya, ia menegaskan kalau mereka (Siswa Bintara Polri) menyia-nyiakan itu dengan banyak melakukan Pelanggaran-pelanggaran dalam pendidikan maka ia tidak akan tolerir.
"Kalau selama pendidikan mereka tidak bisa mengikuti itu dengan baik saya tidak akan toleri itu. Karena menurut saya harus menyiapkan anggota anggota Polri yang nantinya mereka sudah mempunyai karakter sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat", Tegasnya.
"Contoh kecil nanti kalau disini dia sering melakukan pelanggaran kemudian belum apa-apa juga dilaporkan tentang perilaku yang tidak baik, kita akan ada tahapan, kita akan Ingatkan beritau bahwa tentang kelakuan dan aturan-aturan yang telah diatur", tambahnya.
Dikatakannya, akan tetapi semua ada aturannya kalau sampai pada titik tidak ada perubahan saya tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan dari pendidikan dan tidak perlu kita profile anggota Polri seperti itu.
"Karena saya pun mempunyai tanggung jawab besar pada masyarakat di NTT untuk menghasilkan anggota-anggota Polri yang baik dan berkualitas memiliki mental karakter sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat", pungkasnya.