Kapolda NTT : Kita Harus Jadi Petarung
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., didampingi Wakapolda NTT Brigjen Pol. Drs. A. Kliment Dwikorjanto, M.Si., bersama Para Pejabat Utama Polda NTT, Kapolres Kupang Kota dan Kapores Kupang mengikuti acara ramah tamah serah terima jabatan (Sertijab) Kapolres Manggarai Barat, Kapolres Ngada dan Kapolres Rote Ndao di Lobi Mapolda NTT, Sabtu (13/11/2021).
Acara ramah tamah yang diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan ini juga dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Evi Lotharia Latif, S.H., Wakil Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Youke Kliment Dwikorjanto dan Para Ibu Bhayangkari daerah NTT.
Kegiatan acara dimulai dari perkenalan pejabat Kapolres baru dihadapan seluruh peserta yang menghadiri acara ramah tamah tersebut. Selanjutnya kepada pejabat lama juga menyampaikan pesan dan kesan selama bertugas di Polda NTT.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kapolda NTT yang mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kedinasan dan sudah melaksanakan serah terima jabatan sesuai dengan Telegram Kapolri.
"Kita bersyukur bahwa kegiatan ini sesuai dengan tour of duty dan tour of area, karena ini merupakan sesuatu yang dinamis di dalam suatu organisasi. Kita semua yang hadir ini setiap saat pasti akan mendapatkan giliran itu. Tinggal menunggu waktu, tinggal menunggu apa ruang jabatannya dan sebagainya", ucap Kapolda NTT.
Dikatakannya, bahwa Polda NTT mendapatkan kebahagiaan karena mendapatkan dua pejabat baru yang akan menduduki jabatan selaku Kapolres, yaitu Kapolres Rote Ndao dan Kapolres Ngada.
"Tadi disampaikan Kapolres Ngada bagaimana tadi perjalanan kariernya dan ini menginspirasi untuk rekan-rekan yang lain bahwa walaupun dari Bintara tapi bisa sampai menduduki jabatan Kapolres. Dan banyak seperti itu. Ini merupakan katakanlah semangat bagaimana kita akan bekerja dengan baik. Mudah-mudahan pejabat baru ini segera menyesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi geografis, kondisi karakteristik wilayah di Nusa Tenggara Timur", katanya.
Kepada pejabat yang lama yang akan meninggalkan Polda NTT baik yang mendapatkan promosi jabatan di Kasubagren Bagrenmin Korbinmas Baharkam Polri dan Kapolres Pringsewu Polda Lampung, Kapolda berharap agar merahi kesuksesan dan kelancaran di tempat yang baru.
"Kita berdoa semua yang keluar dari NTT, kita ingin mendengar nantinya akan semakin sukses, semakin hebat, semakin bagus. Kita saling mendoakan untuk kebaikan kita bersama", harap orang nomor satu di Polda NTT.
Selain itu, Kapolda juga menyampaikan bahwa Manggarai Barat merupakan etalase dari Nusa Tenggara Timur. Dan banyak tempat lain termasuk Sumba, Ngada dan Rote.
"Sesuai data bahwa sebelum covid turis ke Rote Ndao hampir dua ribu turis asing. Sekarang karena covid sepi, tapi ke depan ini sudah akan muncul lagi, sudah mulai ramai. Kapolres harus antisipasi. Ngada juga demikian. Di sana juga banyak tempat yang akan di perlu diantisipasi", terangnya.
Untuk di Manggarai Barat kegiatan yang cukup tinggi frekuensinya baik itu kunjungan internal, kunjungan samping, sampai kepada kunjungan Presiden.
"Itu adalah resiko bagian tugas kita yang memang kita mendapat anugerah tempat yang indah di Manggarai Barat. Untuk Kapolres yang baru AKBP Felli Hermanto diantisipasi dan segera menyesuaikan untuk kegiatan baik itu katakanlah kunjungan protokoler dan sebagainya. Tapi saya yakin dengan kebersamaan kita tidak ada kata yang sulit untuk kita laksanakan", ungkapnya.
"Kita semua sudah sepakat kita harus jadi petarung-petarung, terus saya pengen seperti itu jadi jangan jadi ayam sayur kita harus jadi petarung. Di NTT ini dengan segala keterbatasan saja kita bisa mampu dan sejajar, bahwa kita bisa melebihi prestasi-prestasi Polda lain", tegasnya.
Untuk pejabat yang baru, Jenderal Bintang Dua ini mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung.
"Selamat menyesuaikan di Nusa Tenggara Timur ini, antisipasi dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada di sekitar kita, bahwa kita hidup di dunia ini ada dua sekarang. Sebagai citizen dan sebagai netizen. Netizen ini yang kadang-kadang lebih kejam daripada citizen, citizen itu penduduk biasa kayak kita ini, kita sikapin, tapi kita semua ini yang rata-rata pegang HP, otomatis kita menjadi warga dunia maya menjadi netizen, hati-hati banyak hal, baik itu Bhayangkari maupun dari Polri-nya sendiri, kita harus mengikuti perkembangan di lapangan", tandasnya.