ntt.tribratanews.com
,-Menindak lanjuti insiden penyerangan dan pelemparan batu oleh masyarakat terhadap Personil Gabungan yang terdiri dari Anggota Polres Sumba Barat, Kodim 1613 Sumba Barat, Brimob dan Raimas Polda NTT yang terjadi pada Rabu (25/04/2018) di lokasi Pengukuran Pengembalian Batas Bidang Tanah Sertifikasi milik PT. Sutera Marosi Kharisma dimana menyebabkan tewasnya korban PD (40) dan MMD (26) luka-luka.
Jumat (27/04/2018) sekitar pukul 11.00 Wita telah dilaksanakan gelar otopsi terhadap jenazah PD di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak Kabupaten Sumba Barat .
Dilakukan oleh pihak Biddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTT Kompol dr. Ni Luh Putu Eny Estuti, SpF dan Aiptu Pius Pala, Amd. Kep dengan didampingi pihak medis RSUD Waikabubak, turut menyaksikan selama proses otopsi berlangsung yakni, dari pihak keluarga hadir Luther Laku Nija (Kepala Desa Patiala Bawa) dan Yustinus Deta Baya (Sekretaris Desa Patiala Bawa).
Dari pihak Polres Sumba Barat hadir Kapolres AKBP Gusti Maycandra Lesmana, S.IK, MH, Waka Polres Kompol Yohanis Nisa Pewali, SS, MH, Kasat Reskrim Iptu Muliyono, Kasat Sabhara Iptu A. Agung Yuliantara dan Kasat Intelkam Akp Marselinus Hale.
Hadir juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat Daniel Bili, SH dan pihak Polda NTT yakni Kasubdit Paminal AKBP Andhika Bayu Adhittama, S.IK, S.MH bersama Bripka Indra Moy, serta perwakilan Bupati Sumba Barat yaitu Staf Ahli Bani Kadingara, SH, Kadis Pertanahan Zebukadoba, SH, Camat Lamboya Barat dan Kasi Pemde Isodorua Waru serta Kesbangpol Sape Puamanu, S.Sos, M.Si.
Disampaikan oleh tim medis, selama pelaksanaan otopsi yang disaksikan secara langsung oleh seluruh pihak yang hadir, bahwa tidak ditemukan proyektil di dalam tubuh korban.
Untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian PD, keluarga dan masyarakat diharap bersabar menunggu hasil dari tim ahli dan forensik.
Dimana diharapkan dengan dikeluarkannya hasil otopsi oleh pihak yang kompeten di bidangnya ini dapat menjawab pertanyaan keluarga dan seluruh masyarakat.
Mengingat saat ini tengah ramai bahkan menjadi topik hangat di media sosial yang menyatakan bahwa PD tewas ditembak oleh Anggota Polres Sumba Barat.
Tak hanya itu, muncul juga statement ketika insiden berlangsung massa dihujani peluru oleh Anggota Polres Sumba Barat, sehingga jatuh korban yang berjumlah kurang lebih 20 orang.
Dipastikan statement-statement tersebut adalah
HOAX
, karena praktek di lapangan tidaklah seperti itu.
Sempat sedikit mengganggu kestabilan situasi kamtibmas di wilayah hukumnya, Kapolres Sumba Barat AKBP Gusti Maycandra Lesmana, S.IK, MH menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh apalagi mempercayai statement-statement terkait insiden ini yang tengah ramai beredar di media sosial.
Kecaman juga disampaikan oleh AKBP Gusti bagi oknum-oknum yang tak bertanggung jawab dimana dengan sengaja membuat dan menyebarkan opini yang bersifat HOAX.
Terakhir beliau berpesan kepada seluruh masyarakat Sumba untuk terus bergandengan tangan dan selalu mengedepankan hati dan kepala yang dingin dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada demi terwujudnya Sumba yang aman, nyaman, tentram dan harmonis pungkasnya.
Berakhir pada pukul 13.40 Wita, giat otopsi berjalan dengan lancar, aman dan tertib.
Selanjutnya jenazah korban PD diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan di rumah duka yang bertempat di Kampung Lara Motora, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.
Dengan menggunakan satu unit kendaraan roda enam, dua unit roda empat dan 20 unit roda dua, jenazah PD diantar oleh sanak keluarga yang berjumlah kurang lebih 100 orang dari RSUD Waikabubak menuju rumah duka.
Proses ini mendapat pengawalan penuh dari Personil Polres Sumba Barat yang dipimpin oleh KBO Sat Lantas Aiptu Suparlan bersama Kapolsek Lamboya Iptu Yustinus Ranjamai serta Anggota.
Disampaikan pula terkait kondisi terbaru MMD yang mengalami luka pada bagian kakinya, bahwasanya Jumat (27/04/2018) ia telah kembali pulang ke rumah pasca mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak juga.