Guna Menjaga Situasi Kamtibmas Yang Kondusif, Kapolda NTT Harap Anggota Polres Belu Terus Tingkatkan Kerjasama Dengan Berbagai Stakeholder

Guna Menjaga Situasi Kamtibmas Yang Kondusif, Kapolda NTT Harap Anggota Polres Belu Terus Tingkatkan Kerjasama Dengan Berbagai Stakeholder

ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., melakukan tatap muka bersama anggota Polres Belu di Hotel Matahari, Jalan Ade Irma Suryani, Beirafu, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Rabu (7/12/2022).

Tatap muka tersebut diawali dengan sambutan Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbiyanto, S.I.K., yang menyampaikan bahwa Wilayah Kabupaten Belu seluas 1284 km dimana ada 12 kecamatan dan 81 Kelurahan.

"Dengan jumlah penduduk kami yang ada disini sebanyak 223.000 176 jiwa terdiri dari 111.000.497 laki-laki dan 111.000.679 perempuan untuk suku bangsa kami lebih dominan suku marai dan mayoritas beragama Katolik sebagai 88,39 persen, protestan  7,10% dan  untuk agama Islam sebanyak 4,30 persen dan Hindu 0000 persen", ucap Kapolres Belu.

"Sekarang kita kuat karena kita di bantu dari saudara-saudara kita yang paling besar dari Batalyon 744 dengan jumlah personel sekitar 380% 381 kemudian kami di bantu satgas Pamtas Ri-RDTL sekitar 450 persen dengan dibagi dua sektor yaitu sektor timur dan sektor barat untuk sektor timur ada di wilayah mata gua dan sektor barat ada di wilayah Dafa dan Kupang", jelasnya.

Dikatakannya, bahwa Polri Polres Belu bersama TNI tetap melaksanakan patroli patok, dan operasi - operasi di pasar serta kegiatan lainnya.

"Kami juga mengajak forkopimda dalam melaksanakan patroli yang sifatnya bersinggungan dengan Negara Timor leste dan kami juga mendorong masyarakat Kabupaten Belu terkait sandang pangan dalam hal ini dapat menanam jagung dan tumbuh tumbuhan lain untuk dapat jual dengan tujuan untuk memperbaiki angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Belu", terangnya.

Sementara itu dalam sambutan Kapolda NTT menyampaikan apresiasi Kepada seluruh anggota Polres belu atas kerja sama selama penyelesaian Konflik antar kelomlok yang terjadi kabupeten Belu.

"Kemarin ada konflik Sosial antar kelomlok, namun dapat diselesaikan secara baik sehingga tidak melebar dan meluas, untuk itu saya memberikan apresiasi kepada Kapolres dan seluru anggota Polres belu atas kerja sama selama penyelesaian Konflik yang terjadi, konflik sosial adalah suatu tantangan yang dibutuhkan keseriusan, mobilisasi yang tinggi, serta perlengkapan kepada seluruh anggota di lapangan", ungkap Kapolda NTT.

Kapolda NTT mengatakan bahwa kunjungan kerja di wilayah Kabupaten Belu dalam rangka melihat sejauh mana situasi dan kondisi personel Polres Belu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Kegiatan kita pada hari ini adalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan kerja saya ke Polres - Polres sebagai pejabat baru. Dan sebagai pejabat baru tentu saya harus mlihat langsung situasi di lapangan, bagaimana rekan - rekan bekerja", katanya.

Jenderal Bintang Dua di Polda NTT juga mengharapkan agar anggota Polres Belu terus tingkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder guna menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Belu agar tetap aman dan kondusif.

"Saya mengharapkan agar terus membangun komunikasi dengan seluruh instansi terkait, karena itu hal ini sangat penting untuk membangun kerja sama sehingga dalam pelaksanakan tugas dapat berjalan dengan baik, karena kita tidak dapat bekerja sendiri baik itu dari TNI, Pemda, tokoh Masyrakat, Tokoh agama, Tokoh-tokoh daerah untuk itu kita harus mmbangun kekompokan", harapnya.

Dikatakannya bahwa Polisi mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun bangsa, bukan hanya menjaga kemanan dan ketertiban wilayah tetapi, polisi harus mobile dalam mengambil tugas baik penanganan Covid, membantu bencana alam, dan lainnya namun demikian, banyak juga hal yang harus di perbaiki atau dibenahi demi kemajuan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

"Beberapa waktu belakangan ini baik nasional maupun lokal banyak kasus yang melibatkan anggota polri sehingga kepercayaan Masyarakat terhadap Polri menurun, tetapi perlahan sudah ada peningkatan kepercyaan dari 52 persen menjadi 70 persen, tentu hal ini adalah kerja sama kita semua, oleh karena itu tanggung jawab setiap individu untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat", tegasnya.

Diakhir arahannya, Kapolda NTT juga menyampaikan bahwa Polri mempunyai dua sisi yaitu Polri dapat di senangi dan Polri dapat di Benci.

"Oleh karena itu bagaimana kita semua dapat mengambil tindakan dan dapat menciptakan rasa aman dan rasa nyaman sehingga sisi yang dapat di benci itu hilang dengan sendirinya, dan Polri juga harus mempurkuat rasa solid bersama internal dan TNI sehingga kita akan mampu melaksnakan tugas yang diberikan oleh negara dan menyamankan Visi dan misi dalam memberikan keamanan, ketertiban kepada masyarakat", tandasnya.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Irwasda Polda NTT Kombes Pol Zulkifli, S.S.TmK., S.H., M.M, Dirreskrimum Polda NTT Kombes Pol. Patar Silalahi, S.I.K, Dirreskrimsus Polda NTT Kombes Pol. Mochamad Yoris Maulana Yusuf Marzuki, S.I.K., Dansatbrimob Polda NTT Kombes Pol. Ferry Raimond Ukoli, S.I.K., Dirintelkam Poda NTT Kombes Pol. Jan Wynand Imanuel Makatita, S.I.K, Dirresnarkoba Kombes Pol Sigid Haryadi, S.I.K., dan Kabdidpropam Polda NTT Kombes Pol. Drs. Dominicus Savio Yempormase.