Gelar Patroli di Wilayah Pesisir Kupang, Personil Ditpolairud Polda NTT Bagikan Masker dan Imbauan Kamtibmas

Gelar Patroli di Wilayah Pesisir Kupang, Personil Ditpolairud Polda NTT Bagikan Masker dan Imbauan Kamtibmas

ntt.tribratanews.com - Sebagai wujud pencegahan terhadap Covid - 19 segala upaya terus dilakukan oleh Ditpolairud Polda NTT dengan melakukan patroli Penegakan Protokol kesehatan dan kamtibmas di wilayah pesisir.

Seperti yang dilakukan oleh personil Ditpolairud yang bertugas di KP. FLOBAMORA XXII-3014 dipimpin oleh Aipda Yoki Safitriyanto bersama tiga anggotanya melakukan patroli dan membagikan masker gratis kepada masyarakat nelayan di pesisir Tanjung Batubao, Kupang, Selasa (26/10/2021).

Aipda Yoki Safitriyanto menyampaikan bahwa dengan membagikan masker kepada warga masyarakat, guna untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus Corona/covid - 19 di Wilayah NTT khususnya di Kupang.

"Selain membagikan Masker gratis kami juga memberikan imbauan agar warga selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dengan baik dan benar mengunakan sabun atau antiseptic, menghindari bersalaman atau kontak langsung dengan orang lain dan jangan keluar rumah kalau tidak ada kebutuhan yang mendesak”, ujar Aipda Yoki Safitriyanto.

Penggunaan masker dinilai dapat mengurangi potensi penyebaran covid-19 cukup signifikan pada masyarakat.
"Pembagian masker kepada masyarakat ini juga sebagai implementasi insruksi Presiden RI dalam peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan serta pengendalian covid-19," ungkapnya.

Ia pun berharap kepedulian terhadap penanganan pandemi covid - 19, agar Masyarakat ikut berperan aktif dalam memberikan imbauan protokol Kesehatan kepada sesama guna memutus penyebaran Covid - 19.

Masyarakat juga diingatkan untuk tidak melakukan giat penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun cairan kimia Karena sangat berbahaya dan yang dapat merusak ekosistem laut serta terumbu Karang.

"Semoga dengan Imbauan ini masyarakat paham tentang tugas dan keberadaan personil polairud dilapangan. Dan masyarakat menyadari cara penangkapan ikan yang dapat membahayakan diri sendiri dan ekosistem laut", tutupnya.