Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik, Birorena Polda NTT Kunjungi Polres Nagakeo
ntt.tribratanews.com - Biro Rena Polda NTT Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Polri di Polres Nagakeo, Kamis (9/9/2021). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Polda NTT, Kombes Pol. R. Dadik Junaedi Supri Hartono didampingi Kabag RBP Rorena Polda NTT, Pembina Shandara L. Daris, S.Kom, MM dan Banum Jianlis RBP Rorena Polda NTT, Brigpol Jeaan Reke.
Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Wakapolres Nagekeo Kompol Yohanes Dany bersama para Kabag, Kasat dan Perwira Polres Nagekeo di Polres Nagakeo.
Selanjutnya dilakukan kegiatan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Polri Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Biro Rena Polda NTT dan dihadiri oleh Wakapolres Nagekeo, Kabagren Polres Nagekeo, Kasat Reskrim Polres Nagekeo, KBO Satu Lantas Polres Nagekeo, KSPKT Polres Nagekeo, Kasiwas Polres Nagekeo, Kasipropam Polres Nagekeo dan Kaurmintu Satu Intelkam Polres Nagekeo bersama Operator pelayanan publik.
Adapun beberapa poin pembahasan yang disampaikan oleh Karo Rena Polda NTT pada kesempatan tersebut, diantaranya, berkaitan dengan surat Kemenpan RB tentang pelayanan publik, selain itu informasi yang masuk bahwa Polres Nagekeo belum melakukan pelayanan Publik secara penuh.
Formulir F.01 dilaporkan bahwa ada pelayanan publik, untuk itu disini akan diklarifikasi apabila tidak ada harus dijawab tidak ada, agar diperbaiki kembali, Harus mengacu pada aturan Kemenpan RB tentang pelayana. Publik di lingkungan Polri. Sebagai pelaksana pelayanan publik agar harus punya UU nomor 25 Thn 2009, Permenpan RB nomor 15 tahun 2016. "Contohnya ada akses untuk Ibu menyusui, akses untuk kaum difabel, tempat bermain anak, dan lainnya sebagai pendukung pelayanan publik", ucap Karorena Polda NTT.
Selain itu jam pelayanan publik dibuka, dan mulai operasional nanti harus diterapkan. Kemenpan RB melalui Reformasi birokrasi akan dilaksanakan penilaian kepada seluruh jajaran Polri dan nanti akan diumumkan sampai dihitung sejauh mana penyimpangan korupsinya, dan hal tersebut akan dilakukan setiap tahun.
"Pelayanan publik ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya harus dipasang papan Kampanye anti gratifikasi, visi misi pelayanan, Wilayah Bebas Korupsi, Moto pelayanan serta Nomor urut antrian dan itu wajib dipasang sesuai dengan ketentuan. Selain itu ada tempat untuk survei Pelayanan Publik untuk mengetahui sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap apa yang sudah kita kerjakan. Hal seperti ini harus secepatnya kita benahi khususnya kepada Polres baru ini", terangnya.
Untuk saat ini yang menjadi sorotan adalah SKCK dan SIM karena menjadi kebutuhan orang banyak, jangan resisten terhadap kritikan dari masyarakat.
Ia juga sampaikan kedatangan tim dari Rorena Polda NTT dalam rangka melakukan pemeriksaan awal dalam rangka Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik oleh Kementerian PANRB RI pada tanggal 24 September 2021 di Polres Nagekeo. "Terimakasih kepada Polres Nagekeo yang telah menyiapkan seluruh ketentuan sesuai dengan standar pelayanan publik", katanya.
Dikatakannya, dalam ruangan pelayanan telah menyiapkan Maklumat pelayanan dan harus ada Tanda tangan Kasatker.
Ia juga sampaikan agar menyiapkan Hotline atau nomor pengaduan masyarakat yang harus diawasi oleh propam dan siwas serta hasil pengaduan masyarakat harus dibuat dalam bentuk mutasi dan dengan cepat penanganan terhadap pengaduan masyarakat tersebut, agar masyarakat puas dengan hasil pelayanan Polri khususnya Polres Nagakeo.
"Kotak saran dan pendapat dari masyarakat yang di pasang di tempat pelayanan publik harus dimanfaatkan, agar kita dapat mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik polri serta dipublikasikan kepada masyarakat melalu media online", jelasnya.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan tempat pelayanan publik diantaranya pelayanan SKCK di Satuan Intelkam dan Kantor Pelayanan SIM satuan Lalu Lintas oleh tim Birorena Polda NTT.