Dit Reskrimum Polda NTT Tahap 2 Kasus Pengeroyokan dan Penganiayaan
ntt.tribratanews.com – Dit Reskrimum Polda NTT pagi tadi melakukan tahap dua kasus pengeroyokan dan penganiayaan dengan tersangka ARP dan YOB kepada korban DK, Senin (17/7/17).
Kejadian penganiayaan dan pengeroyokan tersebut dilaporkan ke Polda NTT pada tanggal 12 Maret 2017 lalu dan langsung dilakukan penyidikan oleh Dit Reskrimum Polda NTT pada 30 Maret 2017.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K mengatakan bahwa setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Tinggi NTT, hari ini tersangka ARP diserahkan ke JPU pada Kejaksaan Tinggi NTT.
“Sebelum diserahkan ke Kejaksaan Tinggi, tersangka ARP terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang” Jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K.
Tersangka ARP dan YOB harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap DK pada 21 februari lalu.
Kejadian berawal saat korban dipaksa untuk bergabung bersama tersangka meneguk minuman keras. Karena korban menolak ajakan tersebut, kedua tersangka menganiaya korban dengan cara menendang korban sehingga korban terjatuh ketanah.
Saat korban hendak berdiri, ia dipukul lagi oleh dengan sebilah kayu berulang kali, sehingga saat itu korban langsung mengeluarkan pisau dan ayunkan kearah kedua tersangka sehingga mengenai tersangka YOB. Melihat temannya terjatuh, tersangka ARP langsung melarikan diri sehingga saksi yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan ke Polda NTT.
“Berdasarkan hasil visum et repertum terhadap korban ditemukan adanya bekas luka pada dada sebelah kiri sehingga atas laporan tersebut tersangka ARP berhasil ditangkap sedangkan tersangka YOB dipisah berkasnya tersendiri” Tambah Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K.
“Tersangka dijerat dengan pasal 170 ayat (1) KUHP Subsider pasal 351 ayat (1) KUHP Jonto pasal 55 ayat (1) ke 1 e KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun kurungan” Pangkas Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K.