Dari Darat Hingga Laut, Anggota Polsek Kakuluk Mesak Kawal Prosesi Naifeto Lalean Menuju Puncak HUT Paroki Atapupu ke 135
ntt.tribratanews.com,- Ribuan Umat Katholik dari berbagai daerah di Kabupaten Belu, menyambut HUT Paroki Stella Maris Atapupu ke-135 dengan menggelar Prosesi Naifeto Lalean (Ratu Surgawi).
Prosesi Naifeto Lalean yang dilakukan oleh umat Katolik setiap tahunnya di wilayah perbatasan RI-RDTL, dimulai sejak selasa (25/7/18).
Di hari ke 7 prosesi, senin (31/7/18), ribuan umat menggelar perarakan dari teluk gurita menuju Paroki Stella Maris, melalui perairan Atapupu.
Sesuai pantauan Humas siang tadi pukul 14.00 wita, Perarakan Patung Bunda Maria dari Dermaga Teluk Gurita Desa Dualaus melalui jalur laut mnggunakan perahu nelayan, Speedboat milik Sat. Pol Air Polres Belu dan 1 Kapal syahbandar Atapupu.
Ratusan umat yang mengikuti Prosesi ini dipimpin langsung oleh Romo Yoris Samuel Giri, Pr.
Tiba di TPI ( Tempat Pendaratan Ikan ) Dusun Abat, Desa Jenilu, Kec. Kakuluk Mesak, rombongan disambut oleh ribuan umat dan dilanjutkan dengan doa penyambutan Patung Bunda Maria.
Selanjutnya sekitar pukul 17.30 wita, rombongan perarakan berjalan kaki dari TPI menuju Paroki Stella Maris Atapupu.
Saat dikonfirmasi Humas, Kapolsek Kakuluk Mesak IPTU Soleman Maunino yang memimpin langsung pengamanan mengungkapkan bahwa rangkaian prosesi Naifeto Lalean ke 6 yang berlangsung selama seminggu ini secara umum berjalan dengan aman dan lancar.
"Hari ini sudah masuk hari ke 7 prosesinya dan puncaknya akan berlangsung rabu besok. Selama pergeseran umat di setiap stasi selama sepekan terakhir ini selalu Kita kawal guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan"kata Kapolsek.
"Disini Kita juga bersinergi dengan Polsek Tasifeto Timur, Sat Pol Air dan rekan-rekan Satgas Pamtas Yon 743 dan Koramil Atapupu. Untuk hari ini Umat yang hadir cukup banyak dan Kita bersyukur semuanya dapat berjalan dengan kondusif"lanjut Kapolsek.
Sebelum puncak prosesi Naifeto Lalean melalui laut, terlebih dahulu patung Bunda Maria diarak dari Gereja Stella Maris Atapupu dengan menyinggahi 6 titik yakni Silawan, Seroja, Kenebibi, Fatuketi, Lakafehan, Pelabuhan Teluk Gurita dan kembali ke Paroki dengan melalui jalur laut.
Dalam perarakan di setiap stasi, patung disimpan semalam sambil umat stasi secara bergilir berdoa dan menjaga patung hingga pagi hari.