Cegah Paham Radikalisme dan Terosisme, Kabidhumas Polda NTT Dampingi Tim Divhumas Polri Gelar Sosialisasi dan Penyuluhan di Ponpes Hidayatulah
ntt.tribratanews.com - Cegah pemahaman radikalisme dan terorisme, Tim Divisi Humas Polri didampingi oleh Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H melaksanakan Sosialisasi dan Penyuluhan di Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatulah, Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Senin (14/3/2022).
Sosialisasi dan penyuluhan ini bertema "Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama", dengan menghadirkan narasumber Ustad. Nasir Abbas yang juga merupakan tim dari Divhumas Polri.
Tim lainnya dari Divhumas Polri yang hadir dalam kegiatan ini yakni, AKBP Erlan Munaji, S.I.K, M.Si selaku Katim serta anggota diantaranya, Iptu Muhammad Rizki Fajar, S.Tr.K dan Erni Purwanti, S.E.
Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Kabidhumas Polda NTT dan dihadiri oleh Kepala Madrasah Aliyah Ustad. Usman Mamang beserta Para Pengajar dan Pengasuh serta Para Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Hidayatullah yang berjumlah sekitar 50 orang.
Selain menggelar sosialisasi dan penyuluhan, dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan tali asih dari Divhumas Mabes Polri kepada Kepala Madrasah Aliyah Ustad Usman Mamang.
Penyerahan Tali Asih oleh Kabidhumas Polda NTT kepada pihak Ponpes dalam hal ini diterima oleh Kepala Madrasah Aliyah Ustad. Usman Mamang.
Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H menyampaikan bahwa, kegiatan sosialisasi dan Penyuluhan ini merupakan implementasi program Quick wins sebagai upaya pencegahan berkembangnya radikalisme, khususnya di wilayah hukum Polda NTT.
"Yang mana bertujuan untuk memberikan informasi pencerahan dan pendidikan pada santri dan santriwati di Pondok Pesantren Hidayatulah Kabupaten Kupang ini" ujar Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H., S.I.K., M.H.
Ia pun berharap dengan kegiatan ini, para santri dan santriwati nantinya bisa menjadi penerus untuk menyampaikan pesan-pesan postif ini, pengalaman ini dan kemudian menghindarkan mereka dari pengaruh-pengaruh radikalisme, terorisme dan intoleransi.
Sementara itu, Ustad Nasir Abbas selaku pemateri dalam kegiatan ini berharap generasi muda bisa menjadi penyambung lidah dalam menyebarkan perdamaian dan menyebarkan rasa toleran.
Ia juga berharap para remaja, para pemuda ini berpartisipasi dalam mencegah Jagan sampai ada kerusakan-kerusakan dan tawuran, sehinnga tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan.
"Oleh karena itu, mari kita mulai dari anak-anak remaja ini sehingga dapat menghindari sifat-sifat yang negatif dan mari kita berpikir yang jernih untuk kesatuan dan kesatuan Indonesia", tandasnya.