Buka Empat Pelatihan Kewilayahan, Ka SPN Polda NTT Minta Peserta Bersungguh – Sungguh Dalam Menyerap Seluruh Materi yang Diberikan
ntt.tribratanews.com - Ka SPN Polda NTT Kombes Pol. Nanang Putu Wardianto, S.ST, M.K., membuka Pelatihan Fungsi Kewilayahan Polri Tahun Anggaran 2022 bertempat di Aula SPN Polda NTT, Senin (17/1/2021) pagi.
Kegiatan upacara ini dihadiri oleh tenaga pendidik berjumlah 15 orang dan 8 tenaga pegasuh serta sebanyak 100 perserta pelatihan terdiri dari 25 perserta Manajemen Operasional Polsek (MOP), 25 Bintara Penyidikan Tindak Pidana Trafficking In Person People Smuggling, 25 perserta Bintara Pencegahan Tindak Pidana Penyuludupan di Perairan dan 25 perserta Bintara Pelaporan Data Laka Lantas Online (IRSMS).
Dalam amanatnya, Ka SPN Polda NTT menyampaikan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena atas limpah rahmat dan hidayahnya, kita masih diberi kekuatan dan kesehatan sehingga dapat berkumpul di tempat ini untuk melaksanakan upacara pembukaan pelatihan fungsi Kewilayahan Polri T.A 2022.
"Bila kita melihat sistem administrasi Polri, tentunya tidak terlepas dari sistem birokrasi Polri yang ada saat ini, pengelolaan pekerjaan dalam institusi Polri dapat dilihat dari struktur organisasi birokrasi yang menggambarkan bagaimana pekerjaan itu tertata dan dibagi habis, mulai dari tingkat pimpinan sampai ke polsek – polsek. Dalam konteks ini setiap anggota Polri dituntut memiliki sikap dan sudut pandang yang impersonal, sehingga harus membuang jauh – jauh subyektifitas dan emosinya dalam menjalankan tugas, karena dapat menimbulkan akibat yang fatal antara lain berkurangnya profesionalisme anggota Polri, hancurnya hubungan sosial sesama anggota Polri, menurunya kinerja pelayan Polri terhadap masyarakat dan lain sebagainya", ucap Ka SPN Polda NTT.
Dikatakannya, untuk menjamin terlaksananya suatu birokrasi, sangat didukung oleh sistem administrasi yang baik, untuk itu maka diperlukan penataan administrasi dan menejemen yang mampu mendukung kelancaran roda organisasi. Karena kemampuan menejerial dan administrasi sangat fital dalam memperlancar tugas Polri dilapangan. Oleh karena itu seorang Kapolsek dituntut untuk mampu memancarkan dan mencerminkan sikap tangguh, dan trengginas, disamping itu sebagai seorang Kapolsek dituntut untuk mampu mengaplikasikan enam kriteria.
"yang pertama mampu menganalisa masalah secara konsepsional, dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki, kedua, mampu memanfaatkan teori kepolisian dengan benar dalam melaksanakan tugas, ketiga, mampu menjelaskan masalah secara sistimatis, dengan bahasa yang mudah dimengerti, keempat, selalu belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan kuasai teknologi informasi guna mendukung pelaksanaan tugas, kelima, bersifat kritis dalam menangani masalah, dan jadikan medan tugas sebagai laboratorium dan obyek penelitian untuk ciptakan metode pemecahan masalah yang kreatif dan lebih akurat, dan yang keenam, mampu menuangkan pendapat dalam tulisan secara ilmiah", jelasnya.
"Dengan demikian Kapolsek sebagai pimpinan terdepan harus memiliki integritas tinggi, mampu mengambil keputusan yang tepat pada moment yang keritis, memiliki wawasan jauh kedepan dan profesional dalam tugas", tambahnya.
Dalam menghadapi era milenial yang semakin berkembang transportasi sangat penting bagi kehidupan manusia dalam membantu memudahkan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain di indonesia sendiri pertubuhan transportasi sangat pesat terbukti hampir setiap tahun muncul jenis kendaraan baru dan hampir semua masayarakt memiliki alat tansportasi sehingga adanya penambahan jumlah kendaraan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Namun penambahan jumlah kendaraan tersebut tidak di seimbang dengan penambahan pembangunan jalan yang ada, di tambah sangat mudahnya para orang tua memberikan anak yang belum cukup umur mengendarai kendaraan di jalan umum. Hal ini mengakibatkan terjadinya kemacetan dan tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas dan polri dituntut mampu memeberikan pelayanan secara prima hadir dengan cepat di tkp untuk melakukan pertolongan terhadap korban serta mengamankan tkp dari orang yang tidak bertanggung jawab selain itu Polri di tuntut mampu menyajikan informasi yang baik dan benar yang berbasis teknologi.
"Dengan tujuan informasi yang di sajikan dapat di analisa dan mengurangi terjadinya kekeliruan dalam upaya penyidikan kecelakaan lalulintas. Mencermati hal tersebut Polri bertidak cepat dalam upaya meningkatkan kemampuan personilnya dalam bidang pelayanan dalam penanganan kasus kecelakaan lalulintas serta mampu menyajikan data dan informasi kecelakaan menggunakan teknologi yang ada guna menjawab tuntutan masyarakat yang selama ini belum puas terhadap pelayanan Polri dalam hal penanganan kecelakaan lalulintas yang tekesan lambat dan menyajikan informasi yang kurang tepat. Menyikapi hal tersebut melalui Lemdik dan SPN yang ada Polri melaksanakan pelatihan fungsi kewilayahan untuk meningkatkan kemampuan personilnya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat", terangnya.
Ka SPN mengatakan selama proses pelatihan nanti akan diberikan berbagai pengetahuan keterampilan yang berkaitan dengan jenis pelatihan yang di ikuti sehingga dengan proses pelatihan yang relatif singkat peserta diharapkan bersungguh – sungguh dalam menyerap seluruh materi yang akan diberikan.
"Manfaatkan waktu yang berharga ini seoptimal mungkin, untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam meberikan pelayanan yang prima terhadap masyakat. Tanamkanlah semangat dan tekat yang kuat serta motivasi yang tinggi, bahwa tujuan saudara berada dilembaga pendidikan ini adalah untuk belajar, berlatih dan menempa diri, agar dapat menjadi insan Polri yang Presisi", tegasnya.
untuk itu patuhilah seluruh ketentuan yang berlaku di lembaga pendidikan ini serta ciptakan komunikasi yang iteraktif dan konstruktif dengan tutor / instuktur, pengasuh dan sesama peserta pelatihan agar saudara dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pelatihan ini dengan baik.
Diakhir amanatnya, Ka SPN menekankan kepada perserta agar selalu petuhi dan tertib protokol kesehatan, tidak keluar kesatriaan dan tidak menerima kunjungan dari orang atau teman yang tidak diketahui kondisi kesehatannya sehingga dapat mencegah terjadinya cluster baru di lembaga pendidikan
"Dilarang mengkonsumsi minuman keras / beralkohol dan obat – obat terlarang serta berjudi dalam bentuk apapun selama mengikuti pelatihan dan ikuti kegiatan proses belajar dengan baik dan jangan lakukan pelanggaran sekecil apapun", tandasnya.
Untuk diketahui Pelatihan Manajemen Operasional Polsek (MOP) berlangsung selama 10 hari terhitung dari 17 sampai dengan 27 Januari 2022. Sedangkan tiga pelatihan lainnya berlangsung Selama 6 hari terhitung dari tanggal 17 sampai dengan tanggal 22 Januari 2022. Tempat pelatihan tersebut dilaksanakan di SPN Polda NTT.