ntt.tribratanews.com,-
Pilkada yang kita impikan bersama adalah pilkada yang aman dan tertib tanpa ada gangguan, bebas dari berbagai campur tangan oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan berita bohong / HOAX serta intimidasi, money politik dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mengadu domba serta memecah belah persatuan dan kesatuan.
Hal inilah yang mendasari Kepolisian Resor Rote Ndao untuk memerangi berita bohong / HOAX serta seruan Pilkada Damai di wilayah Kabupaten Rote Ndao. Berbagai cara telah dilakukan untuk menciptakan iklim Pilkada Damai, diantaranya adalah seruan Anti Hoax dan Pilkada Damai yang langsung disuarakan oleh seluruh lapisan masyarakat di wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Kegiatan tersebut langsung diabadikan menjadi video dan langsung diupload di media sosial untuk menyerukan bahwa masyarakat Rote Ndao menginginkan Pilkada yang aman dan damai.
Hari Rabu, (14/03/2018) tercatat dua puluh tiga kegiatan seruan anti Hoax dan Pilkada Damai yng diserukan oleh masyarakat terselatan ujung negeri Republik Indonesia ini. Berbagai harapan dan keinginan yang disampaikan, langsung diabadikan oleh personel Polres Rote Ndao.
Selain seruan lewat video, Polres Rote Ndao juga gencar menyuarakan himbauan akan Pilkada Damai dan Anti Hoax lewat media sosial yang dimiliki oleh Humas Polres Rote Ndao.
Kapolres Rote Ndao AKBP Murry Mirranda, SIK mengatakan bahwa Polres Rote Ndao sangat menginginkan pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao Tahun 2018 berjalan dengan aman dan damai, tanpa adanya berbagai macam kegiatan yang dapat menjatuhkan harkat dan martabat masyarakat Rote Ndao sendiri.
“ Kami ingin pelaksanaan Pilkada di Rote aman dan damai, oleh karena itu untuk menciptakannya kita telah menempuh berbagai cara dan upaya, antara lain seruan lewat gereja, mesjid, pura dan tempat ibadah lainnya, lewat media sosial serta berbagai kegiatan sosialisasi, kita tetap ingin kekeluargaan dan kebersamaan seluruh masyarakat di Rote Ndao tetap terjaga, “ jelas Kapolres.
Mari ciptakan Pilkada yang aman dan damai, jangan hanya karena pilihan mata dan hati kita menjadi buta. Pilihan boleh beda tapi tidak boleh membeda-bedakan.