Warga NTT dihimbau Waspada terhadap ISIS yang Hijrah ke Indonesia
ntt.tribratanews.com ,- Dalam rangka penanganan krisis BNPT digelar apel kesiapsiagaan di Mako Brimob Polda NTT, Selasa pagi (24/10/17).
Apel kesiapsiagaan dan penganan krisis terhadap ancaman tindak pidana terorisme ini melibatkan satuan TNI dan Polri serta BNPT di wilayah Kupang Nusa Tenggara Timur.
Apel kesiapsiagaan tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Penindakan Dan Pembinaan kemampuan Irjen Pol Drs. Arief Dharmawan, S.H., M.H.,M.M., Direktur Penindakan Brigjen Pol. Torik Triyono M,si, Direktur pembinaan dan kemampuan Brigjen Pol Drs. Fachrudin S.H. Direktur Konvensi dan perangkat hukum internasional Brigjen Marinir Yanuar Lutfi, Kasubdit kesiapsiagaan dan penanganan krisis Kolonel infanteri Darmanto, Kasubdit intelijen Kombes Pol Alexander Sabar S.I.K, S.H., Kasubdit IT Kombes Pol Zamri S,kom, Irwasda Polda NTT Kombes Pol.Drs. Novi Ermansyah dan para pejabat utama Polda NTT, Perwakilan Danrem, Danlatamal dan Danlanud, serta Perwakilan Kabinda dan stake holder terkait.
Sebagaimana kita ketahui bersama tindakan terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, yang sangat berdampak buruk bagi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Oleh sebab itu tindakan terorisme menjadi musuh bagi seluruh komponen bangsa dan negara yang tidak dapat ditolerir.
Provinsi NTT ditinjau dari segi letak geografis, sangat rawan terhadap masuknya kelompok terorisme (ISIS) karena kalau kita berbicara tentang jaringan terorisme di Indonesia, maka daerah yang rawan yakni Poso, Solo dan juga Bima yang berbatasan langsung dengan wilayah NTT.
Dalam sambutan Sestama BNPT Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara mengatakan bahwa peristiwa di Filipina khususnya di Marawi, kelompok terorisme ISIS mendapat tekanan yang luar biasa dari militer/kepolisian Filipina yang berhasil menewaskan pimpinannya yaitu ABU MAUTE dan ISNILON HAPILON.
Kondisi ini sangat memungkinkan kelompok ISIS yang ada di Marawi tersebut akan hijrah ke Indonesia dengan menyamar sebagai pengungsi.
“Oleh sebab itu, kita harus meningkatkan antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap segala kemungkinan bentuk dan jenis ancaman kelompok terorisme (ISIS), baik dari dalam maupun luar negeri” Ujar Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara dalam sambutannya.
“Saya harapkan agar selalu tingkatkan sinergitas dan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dengan mencermati, mengantisipasi perkembangan situasi secara terus menerus terhadap ancaman terorisme di wilayah NTT” Pungkas Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara.
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi penanganan teror dan yel - yel gabungan TNI dan Polri. (N)