Tutup Tradisi Pembaretan, Wakapolda NTT: Perjalanan Awal yang Tangguh Bagi Bintara Remaja Angkatan 50

Tutup Tradisi Pembaretan, Wakapolda NTT: Perjalanan Awal yang Tangguh Bagi Bintara Remaja Angkatan 50

ntt.tribratanews.com - Upacara penutupan tradisi pembaretan Bintara Remaja (Baja) angkatan 50 tahun 2024 di Pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang menjadi momentum bersejarah yang dipimpin oleh Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum, Jumat (2/2/2024). Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa prosesi pembaretan bukanlah akhir dari perjalanan mereka sebagai anggota Polri, melainkan langkah awal menuju karier yang tangguh.

Wakapolda NTT menyampaikan harapannya agar para Bintara Remaja angkatan 50 dapat menjalankan tugasnya dengan optimal, mengedepankan komitmen, dan menjunjung tinggi tanggung jawab sebagai pelindung masyarakat. Tradisi pembaretan dianggapnya sebagai fondasi pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, dan kehormatan diri, serta menciptakan semangat pengabdian, disiplin, kebersamaan, kekompakan, dan loyalitas.

"Tradisi pembaretan ini bukanlah akhir dari penugasan, melainkan sebagai langkah awal dalam perjalanan karier sebagai anggota Polri. Saya berharap para Bintara Remaja angkatan 50 tahun 2024 dapat melaksanakan tugas dengan optimal, mengedepankan komitmen, dan menjunjung tinggi tanggung jawab sebagai pelindung masyarakat," ungkap Wakapolda NTT.

Ia juga menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi oleh anggota Polri di lapangan dan mengingatkan para Bintara Remaja untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pesan ini disampaikan sebagai bagian dari pembinaan karakter dalam rangka menghadapi tugas kepolisian yang semakin kompleks.

Upacara penutupan tradisi pembaretan mencakup serangkaian prosesi, seperti penanggalan pita tanda peserta pembaretan, penyiraman air kembang, pemasangan baret, dan penyerahan sertifikat Q5 bela diri Polri. Para Bintara Remaja juga terlibat dalam prosesi cium Bendera Merah Putih sebagai simbol kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Brigjen Pol. Awi Setiyono menutup amanatnya dengan memberikan penghargaan kepada panitia dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran acara pembaretan. Dengan demikian, para Bintara Remaja angkatan 50 resmi memasuki peran mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur.