Tatap Muka dengan Bhayangkari Cabang Nagekeo, Ketua Bhayangkari Daerah NTT Beri Beberapa Penekanan
ntt.tribratanews.com,- Ketua Bhayangkari Nusa Tenggara Timur Ny. Vera Johni Asadoma melakukan kegiatan tatap muka bersama Bhayangkari cabang Nagekeo.
Ketua Bhayangkari Nusa Tenggara Timur Ny. Vera Johni Asadoma gelar kegiatan tatap muka bersama Bhayangkari cabang Nagekeo di Aula Hotel Pepita,Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Bhayangkari NTT menyampaikan bahwa Kunjungan kerja ini selain bersilaturahmi juga sebagai fungsi kontrol sekaligus pembinaan unsur pemimpin disemua tingkat kepengurusan, untuk membangun komunikasi bhayangkari ditingkat cabang dan untuk mengetahui keadaan maupun permasalahan yang mungkin terjadi pada anggota bhayangkari ditingkat kepengurusan cabang.
"Ibu-ibu yang saya hormati, selain sebagai bhayangkari, kita memiliki tugas yang sangat mulia sebagai istri pendamping suami, juga sebagai seorang ibu. Saat kita berperan sebagai istri maka kita harus bertanggung jawab mendampingi dimanapun suami bertugas, peran kita sebagai istri tidak boleh tergantikan oleh siapapun"Ungkapnya.
Selain itu, dirinya menambahkan bhayangkari harus menjadi penyemangat ketika suami menghadapi masalah, baik dalam tugas maupun diluar tugas.
"Sebagai seorang ibu, kita selalu mengingat bahwa tugas kita sangatlah mulia, menyiapkan masa depan, memperhatikan kesehatan, mental dan pendidikan anak- anak kita agar kelak menjadi generasi yang tangguh, cerdas, sehat dan membanggakan orang tua"tandasnya.
Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan ada beberapa hal yang harus kita tindak lanjuti oleh ibu Bhayangkari antara lain yakni memperhatikan etika moral sebagai anggota bhayangkari dimanapun berada, agar selalu menjaga nama baik bhayangkari dan institusi polri.
“Dalam menjalankan roda organisasi diperlukan kerjasama yang baik dengan dilandasi rasa kekeluargaan, saling menyayangi dan menghormati. Menghargai dan menghormati pimpinan dimanapun suami ibu-ibu bertugas, begitu juga kepada sesama anggota bhayangkari. Janganlah mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan berkembangnya berbagai macam isu. Percayalah kepada pimpinan karena seorang pemimpin adalah uivtuk mengayomi anggotanya. Tidak memamerkan segala bentuk gaya hidup mewah (hedon) dan lebih empati terhadap situasi ungkungan sekitar di tengah situasi yang serba sulit ini. Bijaklah dalam bermedia sosial, saring sebelum sharing segala sesuatu ke media sosial. Karena ucapan adalah cerminan diri” pungkasnya.