Tribatanewsntt.com,- Diduga akibat tak bisa berenang, seorang remaja yang tengah mandi di Bendungan Kapiato, Desa Kadiwone, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya tewas tenggelam, pada hari Jumat (04/01/2019). Remaja perempuan bernama Anastasya Goko Rato (15) yang merupakan warga Desa Ombarade, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya ini ditemukan tenggelam di Bendungan Kapiato sekitar pukul 13.00 Wita.
Berdasarkan keterangan para saksi yakni kakak dan adik korban, pagi sekitar pukul 10.30 Wita korban pergi bersama kakaknya untuk menjemput sang adik Jenianti F. Talu (11) ke Kampung Kaniki Nduku, Desa Kadiwone. Tak lama sesampainya di rumah usai menjemput sang adik, korban mengajak kedua kakaknya Paulina Malo (17) dan Ani Saingo (16) serta sang adik untuk pergi mandi ke Bendungan Kapiato.
Sempat menolak dan berujar “jangan dulu pergi ke bendungan karena jam 13.00 Wita penghuni bendungan keluar”, ternyata tak menghalangi niat kakak-kakaknya untuk tetap berangkat ke lokasi yang telah merenggut nyawa salah satu kakaknya tersebut. Sesampainya di lokasi, korban langsung melompat masuk ke dalam bendungan sambil berteriak ke saudara-saudaranya “mandi sudah”, dan mandilah mereka semua di bendungan tersebut.
Akan tetapi tak berselang lama tiba-tiba saudara-saudara korban dikejutkan Anastasya telah tenggelam dan tak muncul di permukaan air. Panik melihat saudaranya tenggelam, merekapun berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Menerima laporan dari warga, saat itu juga pihak kepolisian dari Polsek Wewewa Timur langsung mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mengidentifikasi korban dan mebawanya ke Puskesmas terdekat.
Menerima dengan ikhlas dan lapang dada atas kejadian yang menimpa putrinya, keluarga korban meminta jenazah sang putri untuk segera dibawa ke kediamannya di Desa Ombarade, Kecamatan Wewewa Tengah. Pada pukul 19.00 Wita dengan menggunakan mobil patroli, anggota Polsek Wewewa Timur melakukan pengawalan terhadap mobil ambulance yang membawa jenazah korban dari puskesmas ke kediamannya.
Atas kejadian ini, dimana apabila dirunut ke belakang ternyata ada beberapa kejadian serupa yang berdampak melayangnya nyawa seorang anak, Kapolres Sumba Barat AKBP Michael Irwan Thamsil, S.I.K. menghimbau keras ke seluruh jajaran untuk membuat larangan bagi warga, khususnya anak-anak untuk beraktivitas di sekitar area yang bisa membahayakan nyawa seseorang. Ironis karena akhir-akhir ini kita selalu menjumpai hilangnya nyawa anak-anak kita dikarenakan kelalaian kita sebagai orang tua.