Sosialisasi Implementasi Program Kapolri di SMP Muhamadiyah Kota Kupang, Ditbinmas Polda NTT Terapkan Prokes Ketat
ntt.tribratanews.com - Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Personel Subditbintibsos Ditbinmas Polda NTT menggelar sosialisasi di SMP Muhamadiyah Kota Kupang, Kamis (17/2/2022).
Sosialisasi yang dilakukan oleh Personel Ditbinmas Polda NTT ini terkait Implementasi program Prioritas Kapolri terkait pencegahan paham Intoleransi, Radikalisme dan Terosisme.
Kegiatan ini pun dipimpin oleh Kasubditbintibsos Kompol Alex K. Rapangula bersama empat orang anggotanya dan dihadiri oleh para guru maupun para pelajar.
Pada pelaksanaannya, sebelum memasuki ruangan, para siswa diperiksa suhu tubuhnya dan tentunya menggunakan masker serta mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Selain itu, para pelajar pun dibagikan masker gratis dan diedukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi saat ini.
Sementara terkait sosialisasi yang dilakukan oleh Personel Ditbinmas Polda NTT, Kasubditbintibsos Kompol Alex K. Rapangula mengatakan dalam menyikapi dan menindaklanjuti paham intoleransi, radikalisme dan terorisme merupakan salah satu ancaman nyata yang dapat berimplikasi pada dinamika di suatu negara, serta dampaknya mampu menciptakan rasa tidak aman pada masyarakat luas.
“Siapa saja dapat terpengaruh paham intoleransi, radikalisme dan terorisme tidak hanya golongan tertentu saja, melainkan pengaruh tersebut tidak memandang umur, pekerjaan dan status sosial”, terang Kompol Alex K. Rapangula.
Oleh karena itu, katanya, pencegahan paham radikalisme tersebut bukan lah tugas Polri semata melainkan dari semua pihak termasuk para guru dan tentunya para pelajar.
“Peran serta para Guru dan Siswa, sangatlah dibutuhkan dalam menagkal paham-paham yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila”, jelasnya.
Disampaikannya, Polri terus memperkuat pemahaman masyarakat melalui para pelajar tentang bahaya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme guna mencegah masyarakat terpengaruh.
"Kita ajak para pelajar jangan sampai terpengaruh dengan kejadian yang ada di medsos, apa penyebaran hoaks, antisipasi radikalisme, intinya bagaiman sitkamtibmas di NTT terjaga aman dan kondusif," kata Kasubditbintibsos.
Ia menegaskan Intoleransi, Radikalisme dan Terosisme merupakan paham yang harus diantisipasi, karena mudah masuk ke lapisan masyarakat yang kurang mengetahui tentang masalah Pancasila agama, persatuan dan kesatuan bangsa.