ntt.tribratanews.com
,- Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K.,M.Si mengutuk keras teror bom yang terjadi di tiga Gereja di Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercelah, GKI Diponegoro dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna, Surabaya,minggu (13/5/18).
Pasca kejadian tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia menetapkan status siaga 1 di seluruh Indonesia, guna mengantisipasi kemungkinan jaringan pelaku bom bunuh diri menebar teror serupa di daerah-daerah lain selain Surabaya.
Terkait siaga 1, Kapolres Belu melalui telepon selulernya siang tadi, menghimbau kepada seluruh anggota Polres dan jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan, baik saat melaksanakan tugas di lapangan maupun dalam hal pengamanan Mako.
”Seluruh piket fungsi harus ada di Mako di bawah kendali Ka.SPKT. Kita harus betul-betul bertanggung jawab, disiplin dan peka dengan situasi yang ada. Kalau ada warga baru yang masuk Mako, wajib Kita lakukan pemeriksaan sesuai SOP yang ada”kata Kapolres Belu
“Untuk pelaksanaan Patroli, senjata api harus di bawa agar terjadi sesuatu rekan-rekan segera ambil tindakan sesuai SOP. Rekan-rekan Intel dan Buser, harus deteksi dini di setiap kegiatan masyarakat yang di isi oleh Polisi” lanjut Kapolres Belu.
Kapolres Belu juga mengimbau para Kabag, Kasat dan juga para Kapolsek untuk selalu memonitoring anggota yang sedang bertugas maupun yang sedang bepergian menggunakan kendaraan dinas, baik melalui telepon seluler (HP) maupun lewart HT.
Lebih lanjut, Kapolres Belu meminta anggotanya untuk turun ke masyarakat dan meminta kerja samanya dalam mengamankan situasi dan kondisi di lingkungan sekitar mereka serta tidak terprovokasi dengan isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk diketahui, Bom pertama meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercelah, Ngagel pukul 07.30 WIB, kemudian di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.35 WIB, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna pukul 08.00 WIB.
Hingga berita ini diturunkan, Kepolisian Daerah Jawa Timur melalui Kabid Humas KOMBES POL. Frans Barung, S.I.K, mengatakan, korban meninggal dunia dari ledakan di tiga gereja di Surabaya kini menjadi 9 orang.
Sementara jumlah korban luka yang sebelumnya 38 orang kini menjadi 40 orang yang dirawat di rumah sakit, termasuk dua anggota kepolisian dari Polda Jawa Timur dan Poltabes Surabaya.