Sempat Ditolong Bhabinkamtibmas Kenebibi-NTT, Nyawa Joselino Tidak Terselamatkan Usai Jatuh Dari Pohon Kelapa

Sempat Ditolong Bhabinkamtibmas Kenebibi-NTT, Nyawa Joselino Tidak Terselamatkan Usai Jatuh Dari Pohon Kelapa

ntt.tribratanews.com ,- Joselino Dos Santos (75 tahun), warga pasir putih,dusun Weain, desa Kenebibi, Kec.Kakuluk Mesak, Kab.Belu, meninggal dunia usai jatuh dari pohon kelapa, Senin (20/3/17).

Peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 10.00 wita. Bhabinkamtibmas desa Kenibibi Polres Belu Brigpol Krispianus Ola Komek, yang berada tidak jauh dari TKP, bersama-sama warga mengevakuasi korban ke puskesmas Atapupu namun nyawa korban tidak tertolong karena menderita luka serius pada bagian leher.

“Saat itu Saya ada sambang di rumah warga, tiba-tiba dari arah tkp ada warga berteriak kalau ada orang jatuh dari pohon. Sampai di tkp, korban dalam keadaan telungkup disamping pohon kelapa dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saya bersama warga langsung bawa korban ke Puskesmas” kata Brigpol Kris kepada Humas.

Menurut pengakuan dari cucu korban Aprilia Sera (8 tahun) yang berada tidak jauh dari tkp bahwa korban yang sedang memanjat kelapa, jatuh dari atas pohon bersama-sama dengan pelepah kelapa yang dipegangnya saat itu.

“Cucunya bilang Sampai di tengah pohon, kakeknya memegang pelepah kelapa. Kemungkinan akar pelepah tidak kuat, akhirnya korban jatuh bersama dengan pelepah”kata Bhabin.

Hasil visum menjelaskan, korban meninggal dunia karena mengalami luka Bengkak pada leher sebelah kanan, Patah tulang di bagian leher serta pecah Pembuluh darah besar pada bagian leher.

Berdasarkan info dari Bhabin Kenebibi dilapangan, Jenazah Joselino sementara bergeser dari puskesmas menuju rumah duka yang dikawal oleh Bhabin Kenebibi bersama keluarga dan masyarakat Sukaerlaran.

Untuk diketahui, korban sekitar pukul 09.30 wita, berangkat menuju rumah Martina Mau (60 tahun), di Sukaerlaran, dusun Weain, desa Kenebibi, untuk memetik kelapa.

Setelah mendapat ijin dari pemilik kelapa (Martina Mau), korban yang saat itu ditemani cucunya Aprilia Sera, langsung memanjat kelapa yang berada di belakang rumah, yang nantinya (kelapa) setelah dijual, hasilnya akan di bagi adil bersama pemilik kelapa.

Saat korban memanjat kelapa, Aprilia sang cucu berdiri menunggu kakeknya tidak jauh dari pohon sementara pemilik kelapa berdiri dengan jarak 10 meter dari pohon kelapa yang tingginya diperkirakan sekitar 7 meter.

Belum sempat memetik kelapa, korban jatuh dari atas pohon dan meninggal dunia sebelum mendapat penanganan dari tim medis Puskesmas Atapupu.