Sasar Penyakit Masyarakat Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, Karoops Polda NTT Buka Latpraops Pekat Ranakah 2021
ntt.tribratanews.com - Karoops Polda NTT Kombes Pol. Ulami Sudjaja membuka kegiatan pelatihan Pra Operasi Pekat Ranakah-2021 yang digelar di Rupatama Rastra Sewakottama lantai III Mapolda NTT, Jumat (26/11/2021).
Kegiatan yang diselenggarakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat ini dihadiri oleh 45 peserta latihan pra operasi pekat ranakah-2021 dari masing-masing Satker Polda NTT.
Adapun tema yang diangkat pada latihan pra operasi pekat ranakah-2021 ini adalah ”melalui latpraops pekat ranakah-2021, kita mantapkan kemampuan satgas ops dalam rangka penindakan terhadap penyakit masyarakat guna mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif jelang perayaan natal tahun 2021 dan tahun baru 2022“.
Dalam kesempatan itu, Karoops Polda NTT membacakan sumbatan Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., mengatakan pelatihan ini dalam rangka memberikan perlindungan, penganyoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam menjalankan perayaan natal 2021 dan tahun baru 2022 di tengah pandemi covid-19 tahun ini dengan rasa aman dan nyaman.
"Maka polri sesuai dengan tugas pokoknya harus mampu menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah. Gangguan kamtibmas diprediksi akan mengalami peningkatan menjelang perayaan natal dan Tahun baru seperti penjambretan, perampokan, penipuan, pencurian termasuk meningkatnya bentuk – bentuk penyakit masyarakat lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat", ucap Karoops Polda NTT.
Diungkapkannya, bahwa untuk dapat menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman, maka Polda NTT menggelar operasi dengan sasaran penyakit masyarakat, guna dapat menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang, pada saat dan setelah pelaksanaan perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Tugas pokok Polri Polda NTT bersama jajarannya dalam mengantisipasi meningkatnya gangguan kamtibmas dalam bentuk penyakit masyarakat memasuki perayaan natal 2021 dan tahun baru 2022, dipandang perlu menggelar Operasi Kepolisian kewilayahan dengan sandi Operasi Pekat Ranakah-2021 dalam rangka penanggulangan terhadap penyakit masyarakat khususnya terhadap pelaku pengkonsumsi miras, penyalahgunaan narkoba, prostitusi, perjudian, perkelahian antar kampung, pelanggaran undang-undang nomor 12 tahun 1951, mercon/petasan, curat, curas, curanmor (3c), motor yang tidak menggunakan knalpot standart (ngebrong) dan makanan minuman kadaluwarsa serta daging oplosan", ungkapnya.
Agar tujuan operasi pekat ranakah-2021 dapat tercapai, maka perlu adanya kesamaan persepsi dan kesamaan pola tindakan bagi personel yang terlibat operasi dalam satgas deteksi, satgas prefentif, satgas tindak, satgas gakkum dan satgas banops.
"Sehingga terget operasi yang sudah ditetapkan secara bersama-sama dapat ditangani dan diukur keberhasilannya", harapnya.
Dikatakannya, bahwa latihan pra operasi atau disingkat latpraops, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan setiap personel yang terlibat dalam satuan tugas operasi sehingga terwujud sinergi antara sesama satuan tugas di lapangan dalam menangani sasaran operasi yang sudah dijadikan sebagai target operasi.
"Latpraops ini merupakan salah satu tahapan kegiatan perencanaan operasi yang harus dilakukan untuk menjamin terselenggarannya keberhasilan operasi sesuai dengan dinamika operasi yang akan digelar nanti", katanya.
Operasi Pekat Ranakah-2021 adalah jenis operasi kepolisian kewilayahan dengan bentuk operasi penegakan hukum dimana operasi ini bersifat tertutup dengan mengedepankan polisi tidak berseragam, yang didukung giat preemtif dan preventif dan diarahkan pada sasaran gangguan nyata.
Dalam kesempatan itu juga, Karoops Polda NTT menegaskan kepada peserta pelatihan pra operasi pekat ranakah-2021 agar dapat diikuti dengan serius dan sungguh-sungguh agar seluruh materi pelatihan yang diberikan oleh instruktur dapat dipahami sehingga tidak ada keraguan lagi dalam bertindak dilapangan.
"Tanyakan kepada instruktur hal-hal yang belum jelas agar lebih memantapkan pelaksanaan operasi nanti", tegasnya.
Diakhiri sambutan Kapolda NTT juga menekankan kepada Kaopsda/Dirreskrimum agar memimpin jalannya operasi pekat ranakah-2021 ini dengan baik agar mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan dari rencana operasi.
"Agar satuan tugas operasi yang sudah dibentuk mampu menangani semua target operasi yang sudah ditetapkan dalam Renops, setiap mengambil tindakan agar mempedomani prosedur yang ada agar tidak melanggar norma hukum, kepada karo ops agar tetap mengendalikan operasi ini dengan baik, lakukan evaluasi dan cb-cb taktis guna operasi pekat ini membawa hasil yang signifikan dan cek kembali sarana prasarana yang akan digunakan selama operasi, sehingga tidak menimbulkan kendala saat pelaksanaan operasi dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan keraguan yang lebih besar", tutupnya.
Diketahui Operasi Pekat Renakah-2021 ini akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai dari tanggal 1 hingga 15 Desember 2021. Latpraops tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona.