Polda NTT Kirim 200 Orang Personel BKO Polda Metro Jaya
ntt.tribratanews.com ,- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) mengirimkan 200 orang personel ke Jakarta untuk melakukan BKO di Polda Metro Jaya.
200 personil Polri ini terdiri dari 100 orang anggota Satuan Brimob dan 100 orang anggota Ditsamapta Polda NTT ditambah dari Polres Kupang Kota dan Polres Kupang.
Direncanakan nanti malam ini, Jumat (27/9/2019), ratusan anggota Polda NTT ini diberangkatkan dari Kupang NTT ke Jakarta.
Sebelumnya dilakukan upacara pelepasan di lapangan Mapolda NTT oleh Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum.
Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M. Hum saat melepas keberangkatan 200 personil Polda NTT ini menyebutkan kalau keberangkatan tersebut merupakan kebanggaan dan sejarah dalam karier karena membantu hingga pelantikan anggota DPR RI dan DPD RI hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Wakapolda NTT meminta anggota nya melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab karena tugas BKO untuk pengamanan unjuk rasa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Diingatkan bahwa tugas tersebut penuh tantangan sehingga harus mampu menghadapi dengan tingkat ancaman yang tinggi.
"Hindari tindakan yang memicu konflik, jangan ada tindakan kekerasan pada pendemo atau tindakan yang bisa menyebabkan orang terluka apalagi meninggal dunia karena berimbas pada institusi Polri," tandas jenderal bintang satu ini.
Wakapolda NTT juga berharap anggota Polda NTT BKO Polda Metro Jaya agar berhati-hati dalam bertindak.
Anggota agar taat asas karena anggota sering lupa asas sehingga sering mencelakakan diri sendiri.
Anggota pun harus saling melindungi, saling menjaga dan membangun solidaritas.
"Jika ada (anggota) yang diserang maka (yang lain) harus lindungi," lanjut Wakapolda.
Anggota Polda NTT juga harus mempertahankan keberanian dengan pola yang terukur serta dengan tindakan yang terukur serta jangan pernah meninggalkan rekannya.
"Jalankan perintah yang disampaikan bukan menjabarkan perintah. kenali tugas pokok dan peranan masing-masing," pesan Wakapolda NTT.
Disisi lain, anggota juga diharapkan mengenali potensi kerawanan sehingga melahirkan potensi bertindak serta saling menolong.
Pengamanan selama BKO harus pula dilakukan untuk diri sndiri dengan berkonsentrasi pada tugas, pengamanan kegiatan yakni harus satu komando serta tidak membuat gerakan lain serta pengamanan pada sarana yang ada.
"Pahami standar operasi pengamanan dan cara bertindak harus jelas dalam menghadapi mahasiswa yang brutal maupun yang melakukan aksi damai," tambahnya.
Anggota Polda NTT harus solid dan saling bersinergi, menghindari arogansi dan keangkuhan yang menyakiti masyarakat serta memberikan sikap simpati dan empati walaupun hal tersebut tidak gampang.
Pimpinanpun diminta agar mengendalikan anggota dan jangan melakukan tindakan berlebihan serta harus memupuk kebersamaan dan disiplin. (N)