Polda NTT Gelar Latihan Sispamkota untuk Jamin Keamanan Pilkada 2024
ntt.tribratanews.com – Polda Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) mengadakan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) untuk menguji kesiapan pengamanan rangkaian Pilkada 2024. Simulasi ini digelar di Lapangan Sitarda, Lasiana, Kota Kupang, pada Jumat (24/8/2024), dan melibatkan personel dari Polda NTT, Polresta Kupang Kota, dan TNI.
Simulasi yang diberi nama "Operasi Mantap Praja Turangga 2024" ini merupakan bagian dari persiapan intensif Polda NTT dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Pilkada Serentak 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A., serta para tamu undangan seperti Forkopimda, Ketua KPUD NTT dan ketua Bawaslu NTT.
Simulasi dimulai dengan skenario pendistribusian logistik Pilkada 2024, pelaksanaan Pilkada, hingga konflik yang mungkin terjadi selama dan setelah pemungutan suara.
Dalam latihan ini, personel keamanan mempraktikkan berbagai skenario yang mungkin terjadi, termasuk kerusuhan kampanye, konflik di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan gangguan saat pengiriman hasil suara ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pada tahap pertama, personel Polri dan TNI melakukan patroli terpadu untuk menjaga keamanan selama kampanye. Namun, situasi memanas ketika terjadi kerusuhan kampanye, yang memerlukan intervensi cepat dari tim keamanan untuk menyelamatkan salah satu pasangan calon yang terancam keselamatannya.
Simulasi ini semakin intens ketika terjadi upaya perampasan kotak suara oleh massa yang tidak puas dengan hasil penghitungan. Dalam skenario ini, personel Polri dan TNI bekerja sama untuk mengamankan situasi dan melindungi integritas kotak suara. Ketidakpuasan massa memuncak ketika mereka menuduh adanya kecurangan dan menuntut pemilu ulang, mengakibatkan kerusuhan di sekitar area KPU.
Untuk mengendalikan situasi, personel Dalmas dan tim K9 dikerahkan untuk menenangkan massa. Namun, situasi kembali memburuk ketika massa mulai bertindak anarkis, melempari petugas dengan benda-benda keras. Tim Pengurai Massa (Raimas) terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengendalikan kerumunan. Saat kerusuhan semakin parah, tim Brimob dikerahkan untuk memulihkan ketertiban.
Simulasi juga menampilkan skenario penemuan bahan peledak, di mana Tim Jobom bertindak cepat menggunakan peralatan canggih, termasuk robot penjinak bom, untuk mengidentifikasi dan menghancurkan bahan peledak di tempat yang aman.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, menyatakan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari kesiapan Polda NTT untuk menghadapi berbagai potensi ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi selama Pilkada 2024.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap personel siap menghadapi situasi apapun untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada," ujarnya.
Simulasi ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara aparat keamanan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi risiko selama Pilkada 2024. Semua pihak berharap Pilkada tahun ini dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar, serta mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi yang adil dan transparan