Personil Polsek Loli Polda NTT Langsung Menuju TKP Terkait Pencurian Ternak Disertai Kekerasan

Personil Polsek Loli Polda NTT Langsung Menuju TKP Terkait Pencurian Ternak Disertai Kekerasan

ntt.tribratanews.com - Kembali terjadi tindak kriminal pencurian hewan ternak di Kampung Jagangara, Desa Beradolu, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017 sekitar pukul 20.00 Wita. Pencurian hewan ternak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal milik korban Kuri Bili alias Ama Magi ini dilakukan dengan disertai tindak kekerasan.

Peristiwa ini bermula ketika korban sedang makan malam, datang sekelompok pelaku dan langsung melempari rumah korban sambil berteriak dan mencaci maki korban. Seperti sudah direncanakan, para pelaku langsung berpencar dan berbagi tugas, dimana sebagian menjaga 7 buah rumah dan sebagian mengeluarkan 4 ekor kerbau yang terdiri dari 1 ekor kerbau jantan dan 3 ekor kerbau betina. Usai melakukan aksinya, para pelakupun membawa buruannya ke arah selatan dan korban dengan cepat langsung memukul gong untuk meminta bantuan kepada warga sekitar.

Akhirnya terjadi aksi saling lempar antara para pelaku dan warga sekitar yang datang untuk membantu dan menghentikan aksi pelaku pencuri hewan ternak ini. Aksi pencurian inipun berhasil digagalkan, para pelaku melarikan diri dan keempat kerbau berhasil ditemukan oleh warga di Golulolu, Desa Beradolu, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat. Namun sangat disayangkan, karena aksi saling lempar ini beberapa warga mengalami luka-luka termasuk pemilik hewan ternak yang dicuri.

Berikut ini daftar korban luka-luka : Agus Nono mengalami luka pecah pada bagian dahi sebelah kiri kepala, Kuri Bili alias Ama Magi mengalami luka pecah pada bagian tulang punggung dan tulang kering kaki kiri, Bonngo Kaleka alias Ama Bili mengalami luka pecah pada bagian dagu. Peristiwa pencurian hewan ternak yang disertai kekerasan ini telah dilaporkan ke Polres Sumba Barat oleh salah satu warga inisial ATB.

Mendapat laporan ini, pihak Polres Sumba Barat melalui 13 Personil Polsek Loli dibawah pimpinan Kapolsek Loli IPDA Heru Teguh Prastyo langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara guna menuntaskan peristiwa ini, sehingga tidak terjadi lagi aksi balas dendam maupun pencurian lagi. Meningkatnya angka kasus pencurian hewan ternak akhir-akhir ini disinyalir karena faktor menurunnya perekonomian masyarakat sekitar, dimana hasil panen masyarakat di wilkum Polsek Loli mengalami penurunan akibat hama tikus dan siput sehingga ketersediaan pangan terutama padi di lumbung warga menipis.‎

Melihat fenomena ini, Kapolres Sumba Barat AKBP Muhamad Erwin memerintahkan Kapolsek Loli untuk lebih meningkatkan patroli pada jam-jam dan tempat rawan di wilayah hukumnya serta mengoptimalkan fungsi dari Bhabinkamtibmas untuk lebih proaktif dan selalu melakukan sosialisasi tentang pentingnya menghidupkan kembali kegiatan Poskamling untuk bidang keamanan dan tentang optimalisasi mengelola lahan persawahan guna meningkatkan hasil panen pada bidang ekonomi. Menindaklanjuti kasus ini, Unit Intel Polsek loli tetap melakukan monitoring, deteksi dini, dan deteksi aksi pada setiap kegiatan masyarakat dan pemerintah guna menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.