ntt.tribratanews.com,-
Aksi unjuk rasa damai dalam rangka menyikapi persoalan yang menghambat proses percepatan pembangunan di daerah Kabupaten Manggarai Barat yang dilakukan Aliansi Pemuda Peduli Manggarai Barat ( APP Mabar) mendapat pengawalan dari Kepolisian Resor Manggarai Barat (Polres Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin pagi (12/3/2018).
Adapun lokasi unjuk rasa yakni, di Pelabuhan ASDP Labuan Bajo dan di Kantor DPRD Mabar, namun sebelumnya masa yang berjumlah kurang lebih 30 orang dengan menggunakan dua unit kendaraan roda empat dan 12 unit kendaraan roda dua dengan Kordinator aksi yakni, Agustinus Umar melakukan kegiatanp orasi keliling Kota Labuan Bajo dengan rute yang telah ditentukan yakni, start dari Patung Komodo-Langka Kabe-Perempatan Prundi-Pertigaan Yosep Adu-Pertigaan Puskesmas-Pertigaan Puncak Waringin-Kampung Ujung-Kampung Tengah-Pasar Lama-Pertigaan Bank BNI-Pertigaan Yosep Adu-Perempatan Perundi-Langka Kabe-Patung Caci dan fhinis di Kantor DPRD Kab. Mabar.
Dalam aksinya, mereka menyatakan lima sikap dalam rangka menyikapi persoalan yang menghambat proses percepatan pembangunan di daerah Kab. Manggarai Barat diantaranya:
-
Melawan semua bentuk praktik spekulasi dan monopoli dalam pembangunan.
-
Menghapus semua bentuk penyimpangan yang merugikan kepentingan daerah Kabupaten Manggarai Barat dalam setiap pembangunan yang
-
dikelolah oleh pemerintah pusat.
-
Mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencabut Nota Dinas yang dikeluarkan oleh direktur utama (dirut) PT ASDP Indonesia Fery (Persero) Nomor 011/ND-DZ/III/2018 tanggal 05 Maret 2018 tentang penetapan PT. Aria Jaya Raya sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Penimbunandan Pembangunan Fresh Market Labuan Bajo yang merupakan cikal bakal lahirnya persoalan pembangunan di daerah kabupaten Manggarai Barat.
-
Menolak pihak kapitalis/pemodal yang bermasalah terkinusumya PT Aria Jaya Raya untuk morgelolah pembangunan infrastruktur di daerah Kabupaten Manggarai Barat.
-
Mendukung serta mendesak pemerintah daerah dan DPRD kabupaten Manggarai Barat untuk membatalkan semua jenis kontrak kerja dengan pihak pengusaha/pemodal yang bermasalah di daerah kabupaten Manggarai Barat terkhususnya PT. Aria Jaya Raya.
Setelah mereka melakukan orasi di depan Gedung DPRD kemudian mereka membubarkan diri, aksi berjalan damai dengan mendapat pengawalan dari Polres Mabar hingga selesai.