Persiapan Konferensi IAWP ke - 58 di Labuan Bajo, Kapolda NTT : Kita Dukung Penuh Kegiatan Ini

Persiapan Konferensi IAWP ke - 58 di Labuan Bajo, Kapolda NTT : Kita Dukung Penuh Kegiatan Ini

ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menerima Audiensi dari Panitia Internasional Association of Women Police (IAWP) yang dipimpin oleh Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Drs. Jhoni Asadoma, M. Hum., di Mapolda NTT, Rabu (16/6/2021) sore.

Ikut mendampingi Kapolda NTT dalam pertemuan ini, Karo SDM Polda NTT, Dirreskrimum Polda NTT, Dirsamapta Polda NTT, Pamen Roops Polda NTT dan Pama Ditpamobvit Polda NTT. Sedangkan Panitia IAWP terdiri dari Brigjen Pol. Dr. Juansih, Dra., S.H., M.Hum., Kombes Pol. Yuli Cahyanti, S.S., M.SI., Kombes Pol. Tommy Aria Dwianto, S.I.K., Iptu Liliana Wijaya Jonni, S.TK., M.Sc., S.I.K., Brigadir Vonny Prima Putri dan Bripda Ni Luh Nanda Anjaswari Rai.

Dalam sambutan Kapolda NTT menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kadivhubinter bersama Tim di Polda NTT dalam rangka Audiensi terkait pelaksanaan Konferensi IAWP ke - 58 di Labuan Bajo. Kapolda NTT menyampaikan bahwa Polda NTT siap mendukung kegiatan Konferensi IAWP di Labuan Bajo.

Selanjutnya Kadivhubinter Polri menyampainkan ucapan terima kasih atas penyambutannya. Ia pun menyampaikan bahwa telah melakukan pertemuan dengan Bupati Mabar dan Gubernur NTT tentang rencana kegiatan konferensi ini dan mendapatkan dukung serta menyambut baik kegiatan tersebut.

"Masalah Covid apabila tidak dapat dikendalikan maka aternatif terburuk adalah pelaksanaan IAWP secara Online dan panitia saja yang akan ke Labuan Bajo", ucap Kadivhubinter Polri Irjen Pol. Drs. Jhoni Asadoma, M. Hum.

Pihaknya berharap pada bulan September 2021 mendatang, Covid-19 sudah menurun. Namun Bupati Mabar dan Gubernur NTT optimis bahwa Covid-19 di NTT dan secara khusus di Mabar dapat teratasi secara baik. "Tim ingin memastikan angka penyebaran covid di Labuan Bajo. "Tenyata (angkanya) sudah menurun. Vaksinasi sudah gencar dilakukan", jelasnya.

Sedangkan Gubernur NTT mengatakan bahwa para peserta yang mengikuti IAWP dikarantina 1 hari saja karena di Labuan Bajo akan dipasang alat Test yang baik tentang pendeteksi Covid-19.

Kapolri dan Ibu Kapolri juga memberikan atensi khusus tentang kegiatan ini dan Ibu Kapolri sebagai Ketua Asu Polwan akan memberikan Support yang maksimal dalam kegiatan Konferensi IAWP.

"Kami harapkan dukungan dari Polda NTT khususnya tentang Pengamanan, Pengawalan dan Protokoler", harapnya.

Mantan Wakapolda NTT ini memastikan bahwa semua pihak baik pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha dan aparat keamanan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut."Kita mendapat dukungan yang luar biasa," ujarnya.

Selama sepekan di awal bulan September 2021, perwakilan Polwan dari seluruh indonesia dan berbagai negara akan ambil bagian dalam kegiatan ini.

Akan hadir pula para pembicara mulai dari menteri, pembicara nasional, pembicara internasional dan perwakilan PBB.

Kegiatan juga diisi dengan parade pawai keliling, tour ke sejumlah pulau dan lokasi wisata, pameran eksibisi dan kegiatan lainnya.

Diharapkan kegiatan ini akan menggairahkan dan meningkatkan kapasitas Polwan Polri sehingga bisa berkarier di tingkat nasional dan internasional.

"Banyak narasumber dari luar negeri dan dalam negeri. Yang berkompeten sehingga bisa meningkatkan kapasitas Polwan kita," katanya.

Moment internasional ini pun diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat dan pariwisata daerah sehingga memberi kesejahteraan bagi masyarakat dan daerah.

Kombes Pol. Yuli Sahyanti, S.S., M.Si., menyampainkan paparan Kadivhubinter bahwa tujuan diselenggarakan Konferensi IAWP Di Indonesia yakni mendorong dan menginspirasi Polwan Indonesia dalam rangka  perubahan culture dan mind set tugas kepolisian.

Meningkatkan pengetahuan Polwan Indonesia tentang tugas-  tugas kepolisian secara global sehingga bisa mengetahui  kemampunan diri sendiri (Self-Assessment).

Membangun dan menguatkan networking antar personil Polri  maupun Police-to-Police secara global/internasional.

Belum ada negara ASIA yang menjadi tuan rumah konferensi  tahunan IAWP.

Selain itu,  alasan perubahan waktu dan tempat sesuai dengan Hasil Biding 2019, the 58th IAWP  Training Conference akan dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 6 – 9 September 2020, Namun dikarenakan Pandemi COVID 19, maka penyelenggaraan ditunda menjadi tahun 2021.

Pemerintah Daerah Yogyakarta menyarankan  agar tempat penyelenggaraan IAWP dipindah karena penyebaran COVID 19 di Yogyakarta sangat tinggi (Red-Zone). Mabes Polri mencari alternatif lain, maka  dipilih Labuan Bajo yang merupakan salah  satu destinasi wisata super premium.

Gubernur dan Kapolda NTT menyambut baik  penyelenggaraan Konferensi di Labuan Bajo,  namun dengan tetap memperhatikan perkembangan COVID dan menerapkan Prokes secara ketat.

Konferensi akan dilaksanakan pada tanggal  3 – 10 September 2021 (kedatangan Peserta  sudah dimulai sejak akhir Agustus karena  karantina). Para Peserta Off-line (252 Participants) terdiri dari Perwakilan polwan dari Polda-Polda 102 orang, Perwakilan Polwan Satker Mabes Polri 75 orang dan Participants internasional diperkirakan 75 orang. Sedangkan Peserta On-line terdiri dari 500 orang.

Sementara itu, Kapolda NTT menjelaskan bahwa Pelaksanaan Konferensi IAWP dimana Polda NTT sebagai tuan rumah tentu menyambut baik dan merespon dengan baik serta perlu antisipasi dari aspek keamanan karena Presiden RI sudah 3 kali berkunjung kesana.

Ia pun menyampaikan bahwa Polda NTT melakukan penambahan perkuatan personel Polres Manggarai Barat serta penambahan Kompi Brimob di Manggarai Barat dan Sumba Barat Daya dan Polda NTT juga siap mendukung sarana prasarana pendukung lainnya guna memperlancar kegiatan tersebut.

Ia berharap dengan Kondisi Covid-19 ini maka seluruh kegiatan Konferensi ini mempedomani  Inmendagri No. 13 karna Provinsi NTT masih PPKM Mikro.

Ia juga menyarankan Mungkin perlu adanya semacan aikon dari Panitia Konferensi IAWP di Labuan Baju. "Setelah selesai Kegiatan Tersebut, karena kegiatan ini sangat langka, misalnya pembuatan patung dan lain sebagainya", sarannya.

Perlu adanya bakti sosial kepada masyarakat pada kegiatan ini. Dan disarankan karena NTT sangat menonjol dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Kami sarankan agar hal ini dapat dibahas dalam kegiatan IAWP", ungkapnya.

"Polwan yang bisa Bahasa asing perlu dilatih lagi dan kami harapkan back up dari Mabes Polri serta diharapkan adanya koordinasi dengan Pusat (Mendagri) tentang kegiatan ini", Lanjutnya.

Orang nomor satu di Polda NTT akan mendukung penuh kegiatan ini. "Kita pasti dukung penuh dan akan menjadi tuan rumah yang baik memberikan yang terbaik. Segala persiapan sudah kita lakukan bersama pemerintah dan masyarakat," tandasnya.