Pengamanan Takbiran | Unik & Meriahnya Malam Takbir di Wilayah Hukum Polres Sumba Barat

Pengamanan Takbiran | Unik & Meriahnya Malam Takbir di Wilayah Hukum Polres Sumba Barat

ntt.tribratanews.com - Ramadhan telah berlalu, seruan memuliakan asma Allah terus berkumandang hampir di pelosok negeri menandakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H sudah di depan mata. Ya, malam ini seluruh umat muslim dunia tengah merayakan datangnya hari kemenangan dengan melakukan aktivitas yang selalu dinanti-nanti, ‘takbiran’.

Takbiran dengan menyerukan kebesaran Allah SWT inilah yang menjadi ritual yang selalu dilakukan oleh seluruh umat muslim dengan berbagai cara, termasuk anak-anak. Seperti yang telah dilakukan oleh umat muslim yang ada di wilayah hukum Polres Sumba Barat malam ini, Selasa (04/06/2019).

Di mana guna memberikan rasa aman dan nyaman pada malam takbir ini seluruh jajaran Polres Sumba Barat terus berkomitmen untuk melakukan pengamanan melalui gelaran patroli keliling, sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Kapolres Sumba Barat AKBP Michael Irwan Thamsil, S.I.K. Terjun langsung ke lapangan, Waka Polres Sumba Barat Kompol I Nyoman B. Artawan, S.I.K., SH., M.M., bersama dengan Kabag Ops dan Kasi Propam serta TNI telah melakukan pemantauan malam takbir yang cukup meriah di Masjid Agung Al Azhar Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.

Tak kalah meriahnya, giat malam takbir di Masjid Agung Al Fallah Waitabula, Kabupaten Sumba Barat Daya juga cukup menarik perhatian banyak orang. Diikuti oleh kurang lebih 150 orang termasuk anak-anak, para umat musim ini menggelar malam takbir yang cukup unik. Dipimpin oleh ketua panitia setempat, para umat muslim ini telah menggelar malam takbir berwujud Pawai Obor keliling di seputaran Masjid Agung Al Fallah dengan tetap menyerukan asma Allah SWT.

Dipimpin oleh Kapolsek Loura Kompol I Ketut Mastina, S. Sos, giat malam takbir Pawai Obor ini mendapat pengawalan penuh dari satu Kompi Brimob Tambolaka dan Dalmas Urban Polsek Loura serta OMK Paroki Katedral Waitabula serta Pemuda GKS Waitabula. Satu hal yang pasti, semua personel yang terlibat dalam giat pengamanan ini adalah non muslim. Betapa hal ini telah menunjukkan jalinan persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama di Sumba, terlepas ini memang tugas.