PENEMUAN MAYAT SUDAH MEMBUSUK, POLSEK INSANA AMANKAN TKP

PENEMUAN MAYAT SUDAH MEMBUSUK, POLSEK INSANA AMANKAN TKP
ntt.tribratanews.com - Sesosok mayat laki – laki ditemukan di dalam rumahnya yang beralamat di Haufo’o RT/RW 012/004 Desa Nunmafo, kecamatan Insana kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (05/02/2017) pukul 13.50 wita. Terungkapanya kasus temuan mayat tersebut bermula dari seorang warga yang sempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, kemudian melaporkan ke pihak kepolisian.   “Pada hari Minggu (05/02/2017) pukul 12.30 wita, seorang saksi Winferdidus Naimena melaporkan kecurigaannya ke Mapolsek Insana bahwa tercium bau busuk dan banyak lalat yang mengerumuni sekitar TKP. Atas laporan tersebut, anggota piket polsek Insana menuju TKP dan menemukan korban dalam keadaan terkunci. Anggota piket mencoba meminta bantuan keluarga untuk menghubungi nomor handphone korban yang sementara aktif namun tidak dijawab. Keluarga korban juga menelpon istri.   korban yang tinggal di Kaputu, kabupaten Malaka namun dijelaskan istrinya bahwa suaminya (korban) tidak berada di Kaputu dan dirinya terakhir berkomunikasi dengan korban pada hari Senin (30/01). Anggota piket dibantu aparat desa setempat dan keluarga korban membuka pintu secara paksa dan menemukan korban sudah meninggal dalam posisi duduk di sofa ruangan tamu. Saat ditemukan, korban tidak mengenakan kaos/kemeja, hanya menggunakan celana pendek dan kondisi tubuh korban sudah membusuk”, jelas Kapolsek Insana, Ipda Anselmus Pera.   Korban yang teridentifikasi bernama Fransiskus Nautu (49), menurut seorang rekan gurunya, Aloysius Seno S.Pd, almarhum merupakan rekan gurunya yang sangat tenang dan terakhir kali melihat korban pada Rabu (01/02). “Kami sama – sama mengajar di SMAN I Insana dan orangnya sangat tenang. Terakhir kali saya melihat korban masuk dan mengajar di sekolah pada hari Rabu (01/02)”, ungkap Aloysius Seno.   Ia juga mengatakan, bahwa akhir – akhir ini korban sering mengeluh lantaran menderita hipertensi. “Ia sering mengeluh sakit pada tengkuknya karena darah tinggi yang dialaminya sudah hampir setahun ini”, tambah Aloysius. Sebagian tetangga korban juga mengaku, korban merupakan sosok yang sangat tertutup.   Dalam kasus tersebut terdapat empat orang saksi yang membantu pihak kepolisian dalam memberikan keterangan kaitan dengan temuan mayat Fransiskus Nautu, yakni Winferdidus Naimena, Quido Mutis, Joni Manehat dan Martinus Hati.   Informasi lain yang dihimpun media ini, korban menikah pada tahun 2014 namun setelah menikah korban dan istrinya tinggal terpisah lantaran pekerjaan korban sebagai guru di SMAN I Insana Kabupaten TTU sedangkan dengan istrinya sebagai tenaga kesehatan puskesmas Sasitamean kabupaten Malaka.   Untuk sementara belum ada kepastian otopsi jenasah korban, lantaran masih menunggu kepastian keluarga korban. Pihak kepolisian polsek Insana juga belum bisa menjelaskan lebih jauh dugaan sementara penyebab kematian korban, karena masih menunggu tim identifikasi dari Polres TTU yang sedang menuju ke TKP.