Operasi Lilin 2021, Kapolda NTT : Kita Lakukan Sesuai SOP dan Ketentuan Yang Berlaku. Tidak boleh Underestimate dan Overconfidence
ntt.tribratanews.com - Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir mengikuti apel gelar pasukan operasi Lilin 2021 baik dari unsur TNI maupun dari pemangku kepentingan yang lain.
Hal ini disampaikan Kapolda NTT usai memimpin apel Gelar pasukan Operasi Lilin Tahun 2021 di Mapolda NTT yang dihadiri perwakilan TNI AD, AL, POM dan BIN serta Jasaraharja dan Pol PP, Kamis (23/12/2021).
"Pada kesempatan pagi ini kita telah melaksanakan gelar pasukan Operasi Lilin Ranakah Tahun 2021. Dan tadi saya sudah menyampaikan sambutan bapak Kapolri dan khusus untuk di Polda NTT ini, kegiatan ini adalah kegiatan yang rutin kita lakukan, tetapi kita tetap harus melaksanakan dengan tidak boleh underestimate atau overconfidence. Kita tetap melaksanakan sesuai ketentuan dan SOP serta berlaku", ucap Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum.
Dikatakannya, seluruh instansi terkait dari TNI dan pemangku yang lain akan melaksanakan kegiatan operasi lilin ranakah 2021 mulai dari tanggal 23 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
"Pada tahun ini kita akan melibatkan 1428 personel untuk Polri Polda NTT dan akan didukung oleh teman-teman juga dari TNI di masing-masing kesatuan baik di tingkat Korem maupun di tingkat Kodim", katanya.
"Dan kita akan jaga sekitar 3552 gereja di seluruh Nusa Tenggara Timur ini. Kita akan menempatkan 60 pos pengamanan dan 40 pos pelayanan serta ada 20 pos terpadu yang nanti akan langsung ditempatkan di titik tertentu, baik itu di gereja, tempat-tempat objek wisata, dan tempat-tempat lain baik itu antisipasi memelihara kamtibmas dan mencegah jangan sampai ada peningkatan covid-19 pasca kegiatan Natal", lanjutnya.
Ditambahkan, bahwa telah disampaikan oleh Bapak Kapolri pada tahun lalu terjadi peningkatan penyebaran covid-19 hampir seratus persen setelah terjadi kegiatan pasca natal.
"Untuk itu saya menitipkan juga kepada teman-teman media untuk kita memberikan informasi dan sosialisasi terhadap masyarakat sesuai dengan instruksi Mendagri no 66 tahun 2021. Bahwa kegiatan perayaan pesta tahun baru ditiadakan. Laksanakan kegiatan perayaan di dalam keluarga sendiri. Ibadah tetap dilaksanakan tidak melarang kegiatan ibadah tapi dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan 50 persen personil yang dilibatkan dan sebagainya", tambahnya.
Selain itu, Kapolda NTT menyampaikan dua hal yang menjadi terget dalam kegiatan operasi Nataru ini yaitu pertama memelihara kamtibmas dan kedua mencegah lonjakan covid-19 pasca kegiatan Natal.
"Tentu saja kita tetap harus menjaga karena dua hal dalam kegiatan operasi nataru ini yang pertama memelihara Kamtibmas bersama teman-teman TNI dan aparat keamanan lainnya yaitu mengantisipasi kasus-kasus yang konvensional seperti gangguan kamtibmas pencurian dan sebagainya. Kita harus tetap waspada terhadap kelompok-kelompok yang intoleran, kemudian radikal, dan tetap juga harus waspada terhadap antisipasi terorisme. Kita tidak boleh terlena, dan ini juga membutuhkan peran seluruh masyarakat dan seluruh mungkin tempat-tempat ibadah yang melaksanakan kegiatan juga harus mengantisipasi sejak dini. Sekarang sudah bisa memanfaatkan teknologi. Harapan saya, gereja-gereja besar yang ada kegiatan bisa memasang CCTV, sehingga nanti bisa terdeteksi siapa-siapa, orang yang datang, dan bisa termonitor jemaahnya", harapnya.
"Dan kedua mencegah jangan sampai ada peningkatan covid-19 pasca kegiatan Natal. Untuk itu mari kita jaga bersama sehingga kata-kata NTT sebagai nusa terindah toleransi itu wajib dijaga. Khususnya di masa Natal dan Tahun Baru ini", tandasnya.