ntt.tribratanews.com
,-Elemen masyarakat Sumba Timur yang terdiri dari Pemuda lintas Agama, tokoh masyarakat, pemuda Waingapu dan Komunitas Sandle Wood Motor Club menyampaikan petisi saat menggelar aksi solidaritas bela negara untuk memberikan dukungan kepada TNI – Polri dalam menjaga keutuhan NKRI, Rabu (16/5/18) sore.
Pembacaan petisi atau pernyataan sikap yang di sampaikan oleh perwakilan perserta dari tokoh pemuda Islam Bung Saleh saat tiba di titik finish di Jl. D.I. Panjaitan tepatnya depan Warung Jawa, Kelurahan Matawai, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Ada 7 poin pernyataan sikap yang disampaikan saat itu. Adapun bunyi pernyataan sikat tersebut :
-Mengecam dan mengutuk keras segala tindakan teroris atas kejadian penyerangan di Mako Brimob, beberapa Gereja di Surabaya dan ditempat lain.
-Mendesak dan mendukung penuh Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Polri dan TNI dalam penegakan hukum untuk mengusut/mengungkap latar belakang dan tujuan serta jaringan para pelaku secepatnya secara tuntas.
-Menyampaikan rasa duka dan bela sungkawa serta tenggang rasa yang sedalam – dalamnya kepada korban meninggal dunia, keluarga yang ditinggalkan dan para korban yang sedang menderita semoga tetap diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran.
-Bahwa terorisme dan berbagai bentuk kekerasan apapun adalah perbuatan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, maka kami meminta segenap pemerintah dan stake holder untuk kembali menghadirkan Pancasila dan Budi Pekerti sebagai satu mata pelajaran wajib dalam pendidikan di Indonesia.
-Menghimbau seluruh warga masyarakat Sumba Timur, warga Nasionalis dan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan Sistem Keamanan Semesta Berencana dengan mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) pada lingkungan masing – masing, tetap menjaga persatuan, saling toleransi antar umat manusia, tidak mudah terprovokasi dengan hasutan apapun serta tidak ikut dalam menyebarkan berita – berita yang belum terverifikasi kebenarannya.
-Khusus bagi kalangan jurnalis agar memberikan edukasi kepada masyarakat berdasarkan kaidah kode etik jurnalistik.
-Mendesak DPR agar cepat melakukan pembahasan revisi UU Pemberantasan Terorisme dan secepatnya ditetapkan menjadi UU. Apabila pembahasan di DPR mengalami jalan buntu, maka kami mendesak Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Perpu Pemberantasan Terorisme demi keamanan bagi seluruh rakyat Indonesia selambat – lambatnya pada bulan Juni tahun 2018.
Mendesak Pemda dan DPRD Kabupaten Sumba Timur untuk mengambil kebijakan dan langkah – langkah kongkrit sebagai berikut :
Melakukan Operasi Justitia disetiap pintu – pintu masuk, baik dari jalur Bandar Udara dan Pelabuhan Laut serta jalur – jalur lainnya.
Mengorganisir semua kekuatan keamanan untuk menjaga keamanan daerah secara komprehensif dan terintegrasi.
Setelah pembacaan petis atau pernyataan tersebut, perwakilan langsung menyerahkan kepada pihak Polres Sumba Timur yang diwakili oleh Wakapolres Sumba Timur Kompol Vitalis Sobak.
Selanjutnya para peserta yang terdiri dari elemen masyarakat, TNI – Polri dan unsur Pemda Sumba Timur melaksanakan penandatangan petisi diatas kain putih sebagai wujud solidaritas dalam menolak radikalisme.
Kegiatan tersebut mendapat pengamanan ketat dari Polres Sumba Timur, Kodim 1601 Sumba Timur dan Sat. Pol PP Kabupaten Sumba Timur.