Kisah Inspiratif Dibalik Peserta Polwan IAWP Asal Polda NTT
ntt.tribratanews.com,- Bripka Veronika Kolidin merupakan salah satu Polwan Polres Sikka perwakilan Polda NTT mengikuti Konferensi Polwan Internasional atau International Assocition Of Woman Police (IAWP) di Labuan Bajo-Manggarai Barat.
Untuk diketahui, agar dapat mengikuti konferensi Polwan Internasional ini, Polwan diharuskan memiliki kemampuan bahasa Inggris atau salah satu bahasa asing lainnya. Bripka veronica Kolidin sendiri memiliki kemampuan bahasa Inggris, bahasa Jerman dan juga bahasa Arab.
Keseharian dari Polwan Kelahiran Apinggoot, 10 Januari 1983 ini mengabdikan dirinya sebagai anggota Polri di Unit POA Satuan Intelkam Polres Sikka.
Ditengah kesibukannya sebagai Polwan Bripka Vero menyempatkan diri mengurus puluhan anak-anak yatim piatu.
Setiap bulan ia menyisihkan sedikit dari gajinya untuk membeli kebutuhan pokok seperti makanan bagi anak-anak tersebut.
Dirinya juga memberikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak yang sudah menempuh pendidikan baik itu dari SD hingga ada yang sudah Kuliah.
“Ini saya lakukan dari hati, saya berasal dari keluarga yang serba susah dan tidak mampu. Jadi ketika melihat anak-anak yang tidak mempu ini mengingatkan betapa saya pernah merasakan hal yang serupa”ujar Bripka Vero, Rabu (10/11/21).
Diceritakannya bahwa anak-anak tersebut mendapat perhatian dan kasih sayang darinya layaknya orang tua kandung terhadap anaknya.
“Saya menyayangi mereka seperti anak kandung sendiri”ucapnya.
Saat ini ada sekitar 32 orang anak yang ditampung di Panti Asuhan Maria Visitasi Nebe Kecamatan Talibura kabupaten Sikka yang didirikan oleh Mama Belgia (pendiri 6 panti asuhan di Maumere).
Usia dari anak-anak tersebut mulai dari 2 tahun hingga 18 tahun. Dalam memenuhi kebutuhan anak-anak tersebut, menurut Bripka veronica, selain dari dirinya mereka mendapatkan donatur dari luar yakni dari Belgia, Belanda dan Jerman yang selama ini cukup membantu para anak-anak tersebut.
“Selain dari saya pribadi, anak-anak ini dibantu penuh dari donator luar yakni dari Belgia, Belanda dan Jerman. Semua biaya pendidikan mereka dibantu para donator tersebut”tandasnya.