Kapolres Sumba Timur ajak peserta seminar jaga kerukunan dalam menghadapi ancaman radikalisme
ntt.tribratanews.com – Adanya usaha dari kelompok tertentu yang hendak membawa dan merubah ideologi bangsa dan pancasila itu adalah salah saru contoh aksi radikalisme yang menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia serta adanya pemahaman takfiri dan thogut menjadi salah satu dasar perlawanan kepada pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Sumba Timur AKBP Victor M. T. Silalahi, SH, MH saat menjadi narasumber dalam kegiatan seminar wawasan kebangsaan 4 pilar kebangsaan bagi seluruh komponen daerah masyarakat di kabupaten Sumba Timur, Kamis (28/9/17) pukul 09.00 wita di aula Pemda kabupaten Sumba Timur.
Mengusung tema dengan seminar wawasan kebangsaan kita perdalam dan tingkatkan nilai- nilai kebangsaan sebagai dasar dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Sumba Timur, kegiatan seminar mengambil sub tema yang menjadi pembahasan yakni melalui seminar wawasan kebangsaan kita tingkatkan keimanan, kewaspadaan, dan kebersamaan dalam menanggulangi gerakan radikalisme di Kabupaten Sumba Timur
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Asisten I, Forkopimda, kepala SKPD Pemda Kab Sumba Timur, anggota FKUB dan FKDM, Camat Kota Waingapu, Kambera, Kanatang dan Pandawai, Lurah sekecamatan Kota Waingapu, perwakilan partai politik, pelajar SMP dan SMA, mahasiswa Unwina Sumba, Akper Waingapu dan STT Bethel Matawai, tokoh agama dan masyarakat, Kapolres Sumba Timur memaparkan tentang wawasan kebangsaan, atribut negara serta tujuan nasional dan perkembangan dan tantangan Global
Didampingi deputi III bidang kemahasiswaan IPDN DR. Hyronimus Rowa, M.Si, Kapolres Sumba Timur menyampaikan sejarah berdirinya NKRI serta ancaman – ancaman negara yang pernah dilewati Indonesia, dimana kejadian tersebut terjadi karena adanya ancaman external dan internal yang pada dewasa ini sangat di pengaruhi perkembangan global dunia, sedangkan dari internal kebebasan demokrasi Indonesia menjadi salah satu potensi yang harus tetap di waspadai yang mengancam NKRI.
Dalam menghadapi ancaman radikalisme Kapolres mengajak kepada para peserta seminar untuk tetap menjaga kerukunan yang ada serta tetap mengedepankan kepentingan umum dengan asas netral yang terus dipupuk, serta selalu mengupadate sumber daya manusia kita agar tidak ketinggalan secara teknologi dan kemampuan.
Pada kesempatan tersebut juga Kapolres tidak lupa menyampaikan pesan kepada peserta muda untuk tetap mengedepankan nilai beragama serta perilaku sebagai nilai dasar berperilaku agar tidak mudah terprovokasi dan terjadi disintegrasi moral yang akan berdampak besar pada pembangunan.
Selain itu Kapolres Sumba Timur memaparkan ancaman serta isue isue terbaru yang sedang terjadi di indonesia seperti kasus Sarachen, rencana Demo 299, G 30S PKI, dan Pil PCC.